KASUS penculikan terhadap empat frater calon imam terjadi tanggal 8 Januari 2020 di Nigeria, Afrika. Pada hari Minggu tanggal 2 Februari ini tersiar kabar, tiga orang telah bebas selamat dan selamat. Namun, satu frater korban penculikan dinyatakan telah tewas.
Pengumuman ini dirilis oleh Romo Joel Usman, Rektor Seminari Tinggi Gembala Baik.
Seminari ini berlokasi di wilayah barat daya Nigeria. Persisnya berada di Abuja-Kaduna-Zaria Express Way.
Nama ke-4 frater calon imam yang diculik oleh kelompok bersenjata itu adalah Fr. Pius Kanwai (19), Fr. Peter Umenukr (23), Fr. Stephen Amos (23), dan Fr. Michael Nnadi (18). Keempat orang frater ini tengah menjalani tugas studi filsafat di tahun pertama.
Yang meninggal dalam insiden penculikan ini adalah Fr. Michael Nnadi.
“Ia telah tewas dibunuh oleh kelompok kriminal yang telah menculiknya. Tentang kapan dia dibunuh, kami tidak bisa mendapatkan informasinya. Bersama almarhum Fr. Michael, ikut diculik pula seorang isteri dokter. Mereka berdua sengaja dipisahkan dari para korban lainnya yang selamat dan kemudian dibunuh. Rektor Seminari telah berhasil mengidentifikasi jenazahnya,” ungkap Uskup Keuskupan Sokoto Mgr. Matthew Hassan Kukah of Sokoto dalam sebuah pernyataan resmi tertanggal 1 Februari 2020 sebagaimana dirilis oleh CNA.
Merampas laptop dan HP
Delapan orang kriminal bersenjata tiba-tiba mendatangi seminari dan kemudian membawa keempat frater tersebut. Menyaru diri sebagai serdadu Nigeria, ke-8 penculik itu sempat mengeluarkan tembakan sporadis ke berbagai arah, saat mereka masuk merangsek kompleks seminari kira-kira pukul 22.30 waktu setempat.
Sejurus kemudian, mereka pergi membawa empat frater sembari “menggondol” laptop seminari dan sejumlah HP milik keempat frater.
Menurut AFP, motif penculikan itu semata-mata adalah minta tebusan duit.
Di Seminari Tinggi Gembala Baik itu tingga 270 orang frater yang tengah menjalani studi filsafat dan teologi.
