Puncta 8 Mei 2025
Kamis Paskah III
Yohanes 6: 44-51
EKARISTI adalah warisan Tuhan Yesus bagi para murid-Nya. Yesus berkata saat perjamuan, “Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.”
Perjamuan makan bersama atau Ekaristi adalah tempat istimewa untuk mengenangkan kembali pemberian Diri Tuhan.
Di dalam Ekaristi itulah Tuhan Yesus memberikan Diri demi menebus dosa manusia. Pemberian diri yang total dengan wafat di salib dan kebangkitan-Nya yang mulia kita hadirkan dalam Ekaristi suci.
“Tata cara Misa yang tidak pernah berubah adalah pemecahan roti untuk mengingatkan kita bahwa setiap kali kita merayakannya Tuhan “dipecahkan” sebagai kurban untuk dosa-dosa kita,” tulis Kardinal Fulton Sheen dalam bukunya berjudul Imam Bukan Miliknya Sendiri.
Sabda Yesus hari ini berkata, “Roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Ekaristi adalah sungguh pemberian Diri Kristus bagi dunia.
Kata-kata konsekrasi, “Inilah tubuhKu yang diserahkan bagimu” dan “Inilah piala darahKu yang ditumpahkan bagimu” adalah benar-benar pemberian diri Kristus untuk keselamatan dunia.
Injil Yohanes Bab 6 ini adalah katekese panjang yang bagus tentang Ekaristi, pemberian Diri Kristus untuk kita imani.
Ekaristi bukan sekedar ritus atau upacara rutin harian. Ekaristi adalah panggilan keikutsertaan kita dalam perjamuan Tuhan.
Dalam Ekaristi kita menerima Roti Hidup yakni Tubuh dan Darah Kristus yang menebus dosa kita. Jaminan kekal diberikan Yesus yang berkata, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”
Mari kita sambut dengan sukacita dan penuh syukur tawaran Tuhan bagi penebusan kita. Setiap hari Yesus mengundang kita menghadap altar-Nya.
Bunga melati masih kuncup,
Bunga mawar tumbuh mekar.
Yesus adalah Roti Hidup,
Yang dirayakan di atas altar.
Wonogiri, syukur atas Ekaristi harian
Rm. A. Joko Purwanto, Pr