Ekaristi

0
491 views
Ilustrasi - Ekaristi.

Bacaan 1: Kej 14:18-20
Bacaan 2: 1Kor 11:23-26
Injil: Luk 9:11b-17

SETIAP hari atau pada hari Minggu, umat katolik merayakan ekaristi dan menyambut Sakramen Ekaristi atau Komuni Suci.

Namun masih banyak yang tidak terlalu memahami makna merayakan misa dan menyambut Ekaristi. Datang ke misa hanya mau mendengarkan kotbah pastor, lantas jika kotbah tidak sesuai harapan lalu kecewa.

Tuhan Yesus sudah memberikan seluruh Diri-Nya untuk menyelamatkan manusia. Saat perayaan Ekaristi umat seharusnya mempersembahkan dirinya (termasuk kekecewaannya) dan ingat akan karya penyelamatan Yesus ini (bdk. KGK, 1341-1344).

Ekaristi berasal dari bahasa Yunani “eucharistia”, yang berarti puji syukur.

Manusia perlu tubuh dan darah untuk hidup, demikian pula Gereja perlu “Tubuh dan Darah Kristus” agar tetap hidup. Tuhan Yesus memberikan Diri-Nya sebagai makanan-minuman yang menjiwai hidup Kristiani sejati.

Ekaristi adalah “sumber dan puncak seluruh kehidupan Kristiani” (KGK 1324) dan “hakikat dan rangkuman iman kita” (KGK 1327).

Dalam perjamuan akhir, Tuhan Yesus membagi “Tubuh dan Darah-Nya” kepada para murid agar mereka tetap hidup dalam iman.

“Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”

Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata:

“Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”

Jadi dalam Ekaristi, umat benar-benar menerima Tubuh, Darah, Jiwa dan ke-Allahan Yesus Kristus dalam rupa roti dan anggur.

Penggunaan roti dan anggur ini juga sudah digunakan sejak zaman Melkisedek, seorang imam Allah Yang Mahatinggi, saat memberkati Abraham.

Tuhan Yesus menggunakan roti sebagai tanda surgawi dalam peristiwa penggandaan lima roti dan dua ikan.

Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak.

Dengan memakan roti dan ikan yang dibagikan-Nya, orang banyak itu menjadi kuat lagi dan tidak letih lesu karena belum makan sepanjang hari. Merupakan simbol bahwa dengan makan roti yang dibagikan-Nya, maka umat tetap “hidup”.

Pesan hari ini

Hari in,i Gereja Katolik merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus – ungkapan pujian syukur atas karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus.

Lewat Ekaristi, Gereja mengenangkan (menghadirkan) misteri penebusan Kristus sekarang dan selamanya.

“Ketika kamu memandang Hosti Suci, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here