“End Stigma, Embrace Equality”

0
70 views
Hanya satu orang kusta kembali kepada-Nya, by Rembrandt

Puncta, 16 Januari 2025
Kamin Biasa I
Markus 1: 40-45

MINGGU terakhir Bulan Januari ditetapkan oleh WHO, Organisasi Kesehatan Dunia sebagai Hari Kusta Sedunia. Hal ini digunakan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menghilangkan stigma buruk terhadap penderita kusta.

Tema Hari Kusta Sedunia tahun ini adalah “End Stigma, Embrace Equality”.

Indonesia termasuk negara yang memiliki penderita terbanyak nomor tiga di dunia setelah India dan Brasil. Masih banyak orang yang menganggap kusta sebagai penyakit yang menajiskan. Mereka disingkirkan oleh masyarakat.

Dalam tradisi Yahudi, orang kusta tidak boleh tinggal di kampung. Mereka dibuang jauh dari masyarakat. Mereka tidak boleh bergaul dengan orang banyak.

Kita harus menghargai mereka karena para penderita ini punya martabat yang sama, seperti Yesus yang menerima si kusta dalam bacaan Injil hari ini.

Kita perlu menghargai orang kusta yang datang kepada Yesus. Ia berani melawan stigma buruk masyarakat. Iapun berpasrah kepada Yesus, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”

Banyak penderita kusta mungkin sudah putus asa, selain karena penyakitnya, tetapi lebih-lebih karena anggapan umum yang memojokkan si kusta.

Yesus menghargai keyakinan dan keberanian si kusta ini. Maka Ia berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Yesus menerima dan menghargai orang kusta dan menyembuhkannya.

Iman orang kusta ini sangat besar. Niatnya mengalahkan segala ketakutan dan stigma yang dituduhkan kepadanya. Ia berusaha dengan keras agar ada orang yang peduli padanya. Yesus membuka tangan bagi dia.

Karena telah disembuhkan, ia sampai lupa akan pesan Yesus untuk datang kepada imam dan mempersembahkan kurban untuk kesembuhannya. Ia malah menyebarkan berita itu kepada orang banyak. Kegembiraan yang luar biasa bisa membuat orang lupa diri.

Mari kita bersikap seperti Yesus berani menerima dan menghargai siapa pun tanpa pandang bulu. Keluhuran seperti itulah yang dikehendaki Tuhan kepada kita semua.

Naik pedati sapinya tiga,
Yang jantan lari mengejar betina.
Mari hargai sesama kita,
Terlebih mereka yang menderita.

Wonogiri, embrace equality
Rm. A. Joko Purwanto Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here