Film “Premium Rush”, Tukang Pos Bersepeda Raja Jalanan New York

0
2,179 views

BERSATULAH para bikers sekarang juga di New York!

Ini bukan ajakan gaul dari para bikers –pengontel sepeda sungguhan—di belantara kota megapolis seperti New York. Bukan. Ini adalah gaung perang kaum bikers New York melawan polisi jahat.

Genderang perang para bikers New York ditabuh Wilee  (Joseph Gordon-Levitt) –tukang pos  bersepeda di sebuah perusahaan kurir—ketika upayanya menyelamatkan selembar kertas berharga terantuk batu penghalang. Sersan Polisi Bobby Monday (Michael Shannon) adalah nama batu penghalang ini. Ia menjadi batu sandungan bagi Wilee lantaran telanjur terjebak hutang akibat boros main judi di sebuah klub gambling di kawasan Pecinan di New York City.

Mulanya, Wilee  tak mengerti mengapa detektif penjudi ini selalu menguntit dia dan memaksanya menyerahkan sebuah amplop berisi kerta kecil tanda terima pembayaran untuk suatu transaksi bisnis. Labirin persoalan ini baru terkuak, setelah Wilee bertemu dengan Nima (Jamie Chung), mantan teman mahasiswa di universitas sekaligus pemberi ‘job’ agar mengantarkan ‘surat berharga’ itu ke tangan Kakak Chen.

Syaratnya dua. Harus sampai ke tangan Kakak Chen sebelum pukul 19.00 dan tidak boleh ada yang tahu kalau Nima diam-diam mengeposkan surat penting ini melalui jasa kurir. Wilee pun sebenarnya mengambil sikap cuek, karena aturan kode etik di perusahaan jasa pengiriman asuhan Raj ini menerapkan pola standar. Begitu barang titipan kiriman masuk tas/ransel, maka pantang hukumnya bagi para kurir bersepeda di jantung kota New York ini untuk iseng-iseng membukanya apalagi malah menguntit isinya dan tidak disampaikan kepada alamat tertuju.

Di sinilah antara Wilee dan detektif Monday berbeda kepentingan. Wilee ingin bekerja tanpa pamrih yakni sekedar mengirimkan barang kurir ini. Sementara, Monday justru ingin memilikinya hidup-mati karena dari alamat tertuju inilah semua hutangnya pada kelompok triad China di Pecinan New York City nasib pundi dan hutangnya baru akan bisa terbayarkan.

Belantara kota

New York City dengan segala kegemerlapannya menjadi setting indah bagi para bikers sejati bisa menunjukkan kelihaiannya mengayuh sepeda onthel ini. Apalagi ketika Wilee mengaku anti menggunakan rem bagi sepedanya yang terbuat dari baja ringan dan hanya mau mengandalkan manuver roda belakang dan insting tajamnya menghindari kemungkinan terjadinya tubrukan di jalanan.

Wilee sukses meretas permainan unik para bikers kurir di belantara jalanan padat di New York City. Langkahnya ditiru oleh Vanessa (Dania Ramirez) –gadis kulit hitam manis—yang juga pacarnya namun kemudian berbelok hati mengencani Manny—juga kurir bersepeda di perusahaan Raj.

Mereka bertiga adalah para kurir bersepeda sejati. Tidak hanya pintar mencari alternatif jalan-jalan tikus menuju lokasi pengiriman barang. Melainkan juga dengan nakal bisa ‘mengelabuhi’ para pengendara mobil, taksi, pejalan kaki, abang-ijo lampu pengatur jalanan dan –kalau perlu—melawan arus lalin demi satu tujuan: cepat sampai di lokasi pengiriman.

Premium Rush rasanya menambah daftar heboh deretan film tentang kehebatan para kurir khusus yang andal mengendarai aneka moda transportasi, termasuk tentu saja sepeda onthel.

Jason Statham sudah menggebrak lewat dua sekuel Transporter. Sutradara Perancis Luc Besson membesut dengan indah tiga sekuel film Taxi yang mengandalkan produk otomotif pabrikan France yakni Singa Jingkrak Peugeot.

Kali ini, sutradara Hollywood David Koepp yang membesut Premium  Rush malah mengobral sepeda onthel menjadi raja jalanan di New York City.

Premium Rush sungguh menghibur penonton, terutama bukan karena aksi action yang memang tidak banyak. Namun menjadi layak ditonton, justru karena sepeda onthel yang menjadi raja jalanan New York berhasil mengibarkan eksistensinya sebagai moda transportasi menyehatkan sekaligus anti macet di jalanan. Tambah lagi ketika Wilee dengan enteng menyebut, kerja jas bukan tipikal saya. Jauh lebih hepi mengayuh sepeda demi selembar cepekan duit berlabel George Washington daripada mengenakan stelan jas rapi berdasi nongkrong di balik meja ber-AC di sebuah kantor besar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here