Gempa Cianjur: Saling Kerjasama dalam Persaudaraan untuk Menolong Sesama

0
395 views
Apel pagi bersama semua unsur yang terlibat di pos pelayanan. (Media Center Gereja St. Petrus Paroki Cianjur)

POS Pelayanan Kemanusiaan Gereja Santo Petrus Paroki Cianjur, sejak hari pertama terjadinya gempa di wilayah Kabupaten Cianjur memberikan pelayanan kesehatan dan membuka dapur umum.

Pelayanan-pelayanan tersebut tidak hanya untuk melayani umat, namun juga bagi para warga terdampak dan para relawan yang terlibat dalam respon tanggap darurat Cianjur.

Rapat evaluasi yang dilakukan pada Senin (28/11) memutuskan bahwa pada hari ini (29/11) Tim Medis tidak melakukan pelayanan kesehatan di lokasi-lokasi terdampak seperti hari-hari sebelumnya.

Fokus di Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki Cianjur

Pelayanan medis hanya dilakukan di Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki Santo Petrus, Cianjur saja.

Tim Medis yang melakukan pelayanan kesehatan ini berasal dari Unika Atmajaya dan RS. Carolus Jakarta. Para dokter yang turut membantu di dalamnya ada dr. Gabriela Widjaja, dr. Nicholaus Pratama, dan dr. Renandha Septaryan.

Sedangkan para perawat dan petugas farmasi berasal dari RS. Carolus, Medisar, dan Korps Sukarela (KSR) Atmajaya.

Tim Medis Pos Pelayanan Kemanusiaan Santo Petrus Cianjur memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum dan juga para relawan.

Para relawan perlu mendapatkan pelayanan juga untuk menjaga agar mereka tetap bugar dan sehat. Kegiatan ini dilakukan di halaman Gereja Santo Petrus dengan memanfaatkan tenda yang biasa digunakan relawan untuk beristirahat.

“Sejak kejadian gempa hari Senin (21/11/) hingga hari Selasa (29 /11) ini, para relawan terus bekerja. Tadi, saya disuruh dokter untuk beristirahat, karena tensi saya cukup tinggi”, ucap Dionisius Indarintoko, Koordinator Lapangan Operasi Tanggap Darurat Paroki Santo Petrus Cianjur.

Tim Medis Pos Pelayanan Kemanusiaan Santo Petrus, Cianjur memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum dan juga para relawan. Para relawan perlu mendapatkan pelayanan juga untuk menjaga agar mereka tetap fit dan sehat. Kegiatan ini dilakukan di halaman Gereja Santo Petrus dengan memanfaatkan tenda yang biasa digunakan relawan untuk beristirahat.

Koordinator Tim Medis Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki Santo Petrus, Cianjur dokter Nicholaus P juga menyediakan vitamin untuk dikonsumsi relawan. “Pemberian vitamin kepada para relawan dimaksudkan agar mereka tambah bersemangat dan tetap sehat,” ujar Nicholaus di Cianjur, Selasa (29/11). 

Sejak gempa menggoyang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) hingga hari ini, Selasa (29/11) para relawan sudah hadir di lokasi dan terus bekerja keras membantu warga terdampak.

“Sejak gempa hingga hari ini, para relawan terus bekerja. Tadi saya disuruh dokter untuk beristirahat karena tensi saya cukup tinggi,”ucap Koordinator Lapangan Operasi Tanggap Darurat Paroki Santo Petrus Cianjur, Dionisius Indarintoko.

Tidak hanya layanan medis, relawan juga membuka dapur umum yang tidak hanya melayani umat Katolik setempat dan para relawan yang terlibat, tetapi juga warga lain yang terdampak.

Banyak pihak terlibat dalam karya kemanusiaan

Sejauh ini, yang terlibat dalam pelayanan kemanusiaan di Pos Pelayanan Kemanusiaan ini adalah:

  • DPP Paroki Santo Petrus Cianjur;
  • OMK Paroki Santo Petrus;
  • WKRI Cabang Cianjur;
  • OSIS SMA Mardi Yuana;
  • Suster Putri Kasih
  • Suster Konggregasi SFS;
  • Perdhaki Jabar-Banten;
  • Pemuda Katolik;
  • PMKRI;
  • Yayasan Kasih Bangsa Surabaya
  • Unika Atma Jaya;
  • RS Carolus Jakarta
  • Caritas Regio Jawa
  • Caritas Indonesia (Karina-KWI).
Stok Obat di tim medis. (Media Center Gereja St. Petrus Paroki Cianjur)

Keluhan penyakit

Menurut dr. Gabriela Widjaja dari RS Unika Atma Jaya yang terlibat dalam pelayanan kesehatan ini, pasien yang berobat hari ini berjumlah 39 orang (15 laki-laki dan 24 perempuan); terdiri 2 anak-anak, lansia 2 orang, 35 orang dewasa.

Sejumlah penyakit ringan yang diderita warga terdampak gempa antara lain batuk, demam, flu, sakit kepala, dan kram di tangan. “Banyak warga maupun relawan menderita batuk, meriang (demam), pilek, pusing, dan tangan sering keram (kebas),” ujar Gabriela, dokter RS Unika Atma Jaya.

Salah satu warga terdampak Geni Hafin (57) mengalami luka di punggung tangan kiri hingga jari-jari. Luka mengeluarkan nanah dan kotor. Tim medis sudah membersihkan luka dan menutupnya dengan kasa basah. Geni juga dirujuk dan diminta memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. “Saya mau agar tangan sembuh sembuh,”ujar Geni dengan mata berkaca-kaca.

Pak Geni, salah satu pasien yang mengalami luka di punggung tangan. Setelah ditangani pada kegiatan pengobatan tadi lalu dirujuk ke rumah sakit. (Media Center Gereja St. Petrus Paroki Cianjur)

Koordinasi dengan Pusat

Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan klaster kesehatan dalam respon tanggap darurat gempa Cianjur, tim medis berkoordinasi dengan Posko Kesehatan di Pendopo Kabupaten Cianjur (Posko Utama).

Menurut dokter Gabriela Widjaja, koordinasi ini dilakukan tidak hanya terkait dengan persoalan ketersediaan obat, melainkan juga untuk memetakan wilayah maupun warga terdampak yang harus dilayani.

Para dokter dari RS Unika Atma Jaya dan RS Carolus yang tergabung dalam tim medis antara lain dr. Gabriela Widjaja, dr. Nicholaus Pratama, dan dr. Renandha Septaryan.

Sedangkan para perawat dan petugas farmasi berasal dari RS. Carolus, Medisar, dan Korps Sukarela (KSR) Atmajaya.

Pemberian booster multivitamin kepada salah satu relawan. (Media Center Gereja St. Petrus Paroki Cianjur)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here