Gereja Katedral Sanggau: Bermula dari Hadiah Kejutan Berupa Gambar Arsitektur “Gereja Baru” Katedral (3)

0
1,568 views
Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Sanggau, Keuskupan Sanggau, Kalbar (Komsos KAP/Samuel Bjp)

KISAH menarik ini berawal dari sebuah hadiah yang diterima pada tanggal 13 Maret 2008. Ini berupa sebuah konsep arsitektur bangunan gereja yang nantinya akan memadukan konsep unik, artistik, dan konten kultural lokal khas Dayak.

Ketika konsep ini digulirkan, maka respon positif pun mulai mengalir. Memang sudah saatnya membangun gedung gereja katedral yang baru dan representatif, seiring dengan makin tidak memadainya gereja ‘lama’ menampung jumlah umat yang ingin menghadiri Perayaan Ekaristi di gedung gereja ‘edisi kedua’ yang kini jejaknya sudah tidak lagi.

Menurut sejarah, Gereja Katedral Sanggau ”edisi pertama” yang dibangun tahun 1912 itu wujudnya hanya ‘ seadanya’. Tidak ada konsep sama sekali untuk peruntukannya sebagai gereja kategori sebuah katedral. Bangunan gereja itu dibangun hanya sebagai ‘pusat’ paroki di Kota Sanggau waktu itu.

Gereja Katedral Sanggau: Empat Kali Terjadi Pembangunan Gereja (2)

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan umat, ketika wilayah Kawedanan Sekadau yang mencakup juga wilayah Kabupaten Sanggau akhirnya berubah menjadi Keuskupan, maka Gereja Paroki Sanggau itu lantas ‘berubah statusnya’ menjadi Gereja Katedral Keuskupan Sanggau.

“Sejak saya menjadi Vikaris Jendral dan kemudian menjadi uskup pertama Keuskupan Sanggau, tidak pernah masuk dalam program keuskupan adanya gagasan mau membangun gereja katedral baru. Itu karena Gereja Katedral lama masih dianggap baik dan banyak umat juga merasa terikat secara emosional dengan gereja yang lama,” kata Mgr. Giulio Mencuccini CP.

“Juga dan karena  saya merasa perlu  menaruh hormat terhadap Pastor Franz Xaver Brantscheen OFMCap yang telah membangunnya,” ungkapnya Bapak Uskup Keuskupan Sanggau ini.

Gereja “Katedral Sanggau” edisi pertama yang berdiri sejak tahun 1928.

Kisah pribadi

Maka, Uskup Keuskupan Sanggau ini mengisahkan cerita berikut ini.

Pada tanggal 13 Maret 2008, saat merayakan HUT ke-62 dan sebagai hadiah kenangan, Monsinyur menerima satu hadiah yang tidak langsung dibuka.

“Pagi hari sesudahnya, baru saya membuka bungkus hadiah itu dan di dalamnya saya menemukan satu surat, satu desain gambar gereja dalam bentuk tiga dimensi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mgr. Mencuccini mengisahkan isi surat tersebut dengan mengutip langsung kalimat ini.

“Umat Keuskupan Sanggau mohon agar Bapak Uskup membangun Gereja Katedral baru. Dan kalau suka, inilah desain gambar gereja baru itu dan kami umat siap membantu,” pungkasnya sang pemberi hadiah itu sebagaimana dikutip langsung oleh Mgr. Mencuccini CP.

Pastoran Sanggau dan para imam serta bruder misionaris Kapusin. (Dok. Kapusin Pontianak)

“Sesudah itu,  saya lalu mengajak bicara Pastor Franz Xaver Brantschen OFMCap dan beliau menyetujui rencana itu. Beliau menyatakan, wajarlah dibangun gedung bangunan gereja yang baru, karena gereja yang lama sudah hampir 45 tahun digunakan,” ungkap Mgr. Mencuccini menggambarkan diskusinya dengan ‘arsitek’ dan pembangun Gereja Katedral Sanggau ‘edisi ketiga’.

Gereja yang lama juga merupakan gereja yang dibangun ‘edisi ketiga’ di Kota Sanggau.

  • Gereja yang pertama berdiri di tahun 1928.
  • Gereja yang kedua berdiri tahun 1938.
  • Gereja yang ketiga dibangun pada tahun 1965.

Pastor Franz Xaver Brantschen OFMCap, kata Mgr. Mencuccini CP, mohon agar kerangka besi gereja lama kiriman dari Negeri Belanda sebaiknya dipakai lagi untuk membangun satu gereja di Kampung.

Kini kerangka Gereja Katedral lama sudah disulap masuk menjadi bagian kerangka Gereja Paroki Bunut. “Ini sebagai kenangan, in memoriam,” demikian Uskup Mencuccini mengakhiri kisahnya. (Bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here