Gereja Katedral Sanggau: Empat Kali Terjadi Pembangunan Gereja (2)

0
1,359 views
Ki-ka Mgr. Agustinus Agus (KA Pontianak), Mgr. Giulio Mencuccini CP (Keuskupan Sanggau), dan Mgr. Ignatius Suharyo dari KAJ. (Samuel Bjp)

SEJARAH mencatat bahwa terjadi empat kali pembangunan gedung gereja di Sanggau. Dan berikut ini adalah catatan kenangan historisnya.

Pertama, Gereja Paroki Sanggau yang pertama ini pada awalnya hanya dibangun seadanya.  Bangunan pertama terjadi di tahun 1928. Dibuat ‘seadanya’, karena keterbatasan biaya. Akibatnya, bangunan gereja ‘edisi pertama’ itu juga tidak mampu bertahan lama.

Kedua, itulah sebabnya, maka di tahun 1938  dibangunlah gedung gereja paroki kedua yang lebih baik dan representatif.

Ketiga, berdirilah bangunan Gereja Katedral Sanggau di tahun 1965  yang telah digunakan selama 45 tahun dan hanya memiliki daya tampung umat maksimal 500-an orang.

Keempat, Gereja Katedral Sanggau seperti yang ada sekarang ini.

Perkembangan umat

Sejak tahun 1925 hingga masa pendudukan Jepang (sekitar 1942), jumlah umat Katolik di Sanggau baru sekitar 1.000 orang. Untuk  melayani  jumlah umat tersebut, para pastor Kapusin mulai menetap di Pastoran Sanggau. Ini demi pelayanan pastoral dapat dilaksanakan secara lebih efektif.

Selama masa pendudukan Jepang, jumlah umat Katolik di Sanggau tidak mengalami perkembangan. Hal ini disebabkan karena para pastor yang semuanya berasal dari Belanda telah dibuang ke kamp interniran di Kuching (Sarawak). Para misionaris baru dapat kembali ke Indonesia, setelah Jepang kalah perang pada tahun 1945.

Sekembalinya para misionaris ke Indonesia, semangat dan kepercayaan diri orang Dayak mulai bangkit. Kesadaran akan pentingnya pendidikan mulai tumbuh.

Pastoran Paroki Sanggau dengan para imam Kapusin dari Pontianak di tahun 1928. (Dok. Ordo Kapusin)
Para pastor misionaris Ordo Kapusin (OFMCap) yang datang dan kemudian tinggal di Sanggau di tahun 1938. (Dok. Ordo Kapusin)
Gereja Sanggau dan Pastoran di mana tinggal para imam Kapusin dan bruder Maria tak Bernoda (MTB)

Misionaris Kapusin dari Swiss

Kesadaran ini muncul sebagai buah dari Konggres Persatuan Dayak (1948) yang diprakasai oleh para murid sekolah Katolik dan para mantan seminaris.

pada tahun 1950, Mgr. Tarcisius van Valenberg OFMCap (Administrator Apostolik Pontianak) mendatangkan berbagai kongregasi pastor, bruder,  dan suster untuk berkarya di wilayah Praefektur Apostolik Pontianak. Dengan bertambahnya tenaga misionaris, dibangunlah sekolah-sekolah, gedung gereja dan stasi-stasi  mulai dimekarkan: Sekadau (1950), Jangkang Benua dan Pusat Damai (1952), Jemongko (1956), dan Batang Tarang (1958).

Para imam Kapusin dari Swiss yang berkarya di Keuskupan Sanggau.

 

Sejak tahun 1960, pelayanan iman dan karya pastoral Paroki Sanggau diserahkan kepada para imam misionaris Kapusin dari  Swiss. Pada waktu itu, sudah  ada enam imam misionaris Kapusin dari  Swiss berkarya di Sanggau.

Mereka adalah P. Ewald Beck OFMCap, P. Franz Xaver Brantschen OFMCap, P. Matthau OFMCap, P. Rene Roscy OFMCap, P. Lazaru OFMCap, dan P. Agatho Elsenner OFMCap.

Karena perkembangan umat yang pesat, pada tahun 1967, dibangun gereja yang ketiga di Sanggau. Gereja yang lebih besar dengan kerangka besi yang didatangkan dari Belanda. Seiring dengan perkembangan umat, maka pada tanggal 10 Juli 1982, diumumkan Surat Keputusan Pendirian Keuskupan Sanggau.

Gereja Katedral Sanggau: Semula Mungil sebagai Gereja Paroki, Kini Besar dan Gagah (1)

Gereja paroki jadi katedral

Keuskupan baru ini kemudian diresmikan pada tanggal 5 Desember 1982. Gereja yang pada awalnya didirikan sebagai gereja paroki berubah status menjadi gereja Katedral, bangunan Gereja Induk, tempat kediaman Uskup.

Pada hari Minggu, 8 Mei 2011, diadakan misa terakhir dan pembongkaran gereja Katedral Sanggau oleh Bapak Uskup Mgr. Giulio Mencuccini CP, Uskup Sanggau.

Gereja yang telah berdiri selama lebih dari 40 tahun ini akan diganti dengan bangunan Gereja Katedral yang baru.

Banyak kenangan yang tersimpan di bangunan Gereja Katedral lama.

Sampailah, pada hari Selasa tanggal 11 September 2017 lalu,  segenap Umat Katolik Keuskupan Sanggau boleh menikmati hasil jerih payah dan mencetak kenangan baru yaitu dengan berdirinya Gereja Katolik Hati Kudus Yesus – Paroki Katedral Sanggau.

Dalam acara peresmian tersebut, ikut hadir Bupati Sanggau Bapak Paulus Hadi dan Bupati Sekadau Bapak Ropinus. Pemberkatan gereja dilakukan oleh Mgr. Ignatius Suharyo Pr didampingi oleh Mgr. Giulio Mencuccini  CP bersama 15 uskup se-Indonesia dan puluhan imam konselebran. (Bersambung)

Ref:  Some 15,000 people come to Sanggau for the inauguration of the new cathedral (photos)

Uskup Keuskupan Sanggau di Kalbar: Mgr. Giulio Mencuccini CP. (Samuel Bjp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here