Hadir Guru Pendamping, Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Paroki Kamanasa Bahagia

0
185 views
Sarinda Dahu, salah satu guru pendamping yang menemani anak-anak pengungsi korban banjir di Paroki Kamanasa, Kamis (98/4/2021). Foto-foto : Rm. Ino Nahak Berek Pr/Sesawi.Net

Anak-anak pengungsi korban banjir di Paroki Kamanasa, Keuskupan Atambua di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur merasa senang karena didampingi oleh guru-guru yang penuh kasih dan perhatian.

Theodorus Seran, salah satu anak siswa Sekolah Dasar yang ikut mengungsi sangat senang karena bisa bernyanyi bersama teman-teman dan bermain bola. “Saya senang di sini karena banyak teman dan bisa bermain bersama-sama,”katanya, Kamis (8/4/2021).

Orang tua anak-anak ini pun bersyukur. Walau di tempat pengungsian, pendidikan untuk anak-anak mereka diperhatikan. Yeriolita Taloin, salah satu orang tua sangat senang karena perhatian luar biasa yang diberikan para sukarelawan. “Walaupun di tempat pengungsian namun anak-anak kami sungguh diperhatikan. Mereka bisa menyanyi, membaca dan bermain bersama-sama,”ucapnya.

Sarinda Dahu, guru pendamping dari Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LPPA) menyatakan bahwa kehadiran mereka untuk mendampingi anak-anak korban bencana agar mereka tidak jenuh di tempat pengungsian. Karena itu, selama hampir satu minggu, Dahu dan dua temannya lain berada di lokasi pengungsian anak-anak selalu mengajak anak-anak menyanyi dan membaca buku-buku sebagai langkah awal mengatasi trauma karena bencana banjir yang dialami.

“Selama di lokasi pengungsian anak-anak kami dampingi dengan membaca dan menyanyi juga berolah raga bermain bola kaki. Ini sebagai langkah awal untuk mengobati luka psikis mereka. Mungkin karena takut atau trauma karena bencana banjir. Setidaknya bisa mengurangi sekaligus mengobati luka bathin mereka,” ucap Dahu.

Anak-anak sangat senang saat didampingi belajar dan menyanyi. Ada sukacita karena mereka bisa bersama teman-teman walau ada kerinduan yang besar untuk pulang ke rumah, kata Dahu.

Tambahan Pasokan Makanan
Yang perlu diperhatikan, kata Dahu, pasokan makanan untuk beberapa hari ke depan perlu ditambahkan lagi karena sudah berkurang. Sejauh ini, menurut Dahu, penyediaan makanan lancar, namun persediaan untuk beberapa hari ke depan harus ditambah karena mulai berkurang termasuk air bersih.

“Untuk makan dan minum selalu tepat waktu disiapkan. Hanya saja sekarang persediaannya berkurang dan perlu ditambah lagi untuk beberapa hari ke depan,”tuturnya.

Sekurangnya ada 180 orang pengungsi yang di Paroki Kamanasa termasuk anak-anak. Ini bisa jadi bertambah karena masih ada korban yang akan dijemput ke tempat pengungsian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here