Haruskah Minder dan Menjadi Orang Lain?

0
428 views
Ilustrasi - Perasaan minder (Ist)

“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” (1 Petrus 4:10)

Hidup di komunitas tentunya akan membuat kita bertemu dan berelasi dengan begitu banyak orang. Melalui relasi tersebut, kita akan semakin mengenal diri sendiri.

Namun, ada saatnya relasi dengan banyak orang tersebut membuat diri kita menjadi seorang yang kurang percaya diri.

Mengapa demikian?

Sebab, ada banyak orang yang memiliki bakat yang sangat menakjubkan.

Ada yang begitu hebat dalam bermain musik, memiliki suara yang sangat indah, pintar dalam hal studi, berbakat dalam olahraga, rajin bekerja, dll.

Tapi, haruskah menjadi orang lain?

Perasaan menjadi tidak percaya diri ini cukup sering saya rasakan dalam kehidupan berkomunitas. Perasaan minder menjadi sesuatu yang seolah membara dalam diri.

Saya kadang merasa bahwa saya menjadi orang yang tidak bisa apa-apa. Perasaan tidak percaya diri atau minder tersebut tentunya akan menjadi sebuah beban yang membuat perjalan kehidupan dalam komunitas menjadi begitu berat.

Hal ini kadang menjadi suatu pemantik yang menimbulkan perasaan tidak bahagia dalam hidup berkomunitas, sehingga ingin mundur dan pergi.

Melihat kembali pada perasaan minder yang saya alami di atas, maka mungkin akan merujuk pada pertanyaan, “Apakah Tuhan tidak memberi saya bakat atau talenta yang berguna separti orang lain?”.

Pertanyaan seperti itu akan membuat diri merasa putus asa. Namun, Tuhan pasti akan memberi jawaban ketika seseorang berani membuka diri dan datang kepada-Nya.

Contohnya, saya merasa menemukan jawaban Tuhan lewat perumpamaan tentang talenta (Matius 25: 14–30).

Dalam perumpamaan tersebut, Yesus menunjukan bahwa bukan menjadi alasan untuk menjadi pesimis dengan talenta yang sedikit, melainkan setiap orang harus mengembangkan talentanya masing-masing.

Move on

Melalui pengalaman di atas, saya merefleksikan bahwa hal yang membuat kita sulit untuk menemukan kebahagiaan adalah sering merasa bahwa hidup ini tidak adil. Kita merasa minder dan malah menganggap diri menjadi orang yang tidak berguna.

Terjadi saat melihat orang lain dapat melakukan ini dan itu, sedangkan kita merasa bahwa diri kita seolah-olah tidak memiliki bakat atau talenta dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Sikap seperti inilah yang membuat kita tidak dapat menikmati dan menemukan arti dari hidup. Akhirnya membuat kita jadi tidak bahagia.

Jangan lagi pesimis dan rendah diri

Sikap pesimis dan rendah diri merupakan suatu masalah yang membuat orang menyalahkan diri sendiri, keadaaan, dan bahkan menyalahkan Tuhan.

Sikap inilah yang membuat pandangan kita tertutup, baik pada diri sendiri maupun pada hal-hal yang ada di sekitar kita. Akibatnya, kita tidak dapat melihat potensi-potensi besar yang ada.

Hal ini merupakan suatu penghambat untuk menemukan kebahagian yang sejati dan malah menjadi masalah yang sangat merugikan bagi diri kita, seperti yang disampaikan Yesus dalam perumpamaan-Nya tentang talenta (Matius 25: 14-30).

Oleh karena itu, perlu disadari bahwa setiap orang itu sebenarnya memiliki bakat dan kemampuannya masing-masing. Sebenarnya kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain.

Tetapi hendaknya menjadikan perbedaan kemampuan itu sebagai motivasi untuk mengembang potensi kita dan hendaknya kita saling melayani satu sama lain dengan seluruh kemampuan kita.

Sebab, manusia merupakan makhluk relasional (sosial) yang tentunya saling mempengaruhi satu sama lain. Jadi, sudah sepantasnya untuk saling melengkapi.

Rasul Paulus mengatakan: “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggota-Nya (1 Korintus 12: 27).”

Kita semua sadar bahwa mata tidak dapat melakukan tugas mulut dan begitu pun sebaliknya.

Maka dari itu, kita harus meninggalkan sikap pesimis dan rendah diri.

Kemudian mari melayani dengan seluruh kemampuan kita, sehingga kita dapat menemukan dan merasakan kebahagiaan sejati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here