PAGI hari yang sepi diawali dengan hujan tipis. Sepinya kawasan Lewoleba Utara, Kecamatan Nubatukan lalu kami isi dengan kegiatan healing.
Dengan jalan kaki menuju Pasar Pada – sebuah lokasi pasar tradisional tidak jauh dari Hotel Palm Indah – tempat kami inap selama tinggal di Pulau Lembata, NTT, sejak 27 Februari sampai 3 Maret 2023.
Jalan menuju Pasar Pada di hari Kamis pagi itu benar-benar sepi. Hanya satu-dua orang kami jumpai di jalanan. Pun hal sama terjadi dengan kendaraan.
Praktis hanya satu unit kendaraan motor dan satu unit mobil kami jumpai selama kami menyusuri jalan desa dari lokasi inap menuju Pasar Pada.
Keramaian “besar” justru baru terjadi di Pasar Pada. Meski di pagi hari yang sejuk karena guyuran hujan baru saja reda, namun di salah satu cerukan pasar itu terjadi “keributan” luar biasa.
Ini bukan sesuatu yang “mengacaukan” situasi.
Yang terjadi sebaliknya. Ratusan ayam jago dan betina saling adu “unjuk gigi” dengan memamerkan “kejantanan”nya melalui kokok ayam. Sementara, ayam-ayam betina lebih memilih “diam”.
Alpokat enak khas Lembata
Seorang bapak dan ibu menyapa kami dengan sangat ramah. Melayani permintaan kami untuk bisa membeli 1-2 kg alpokat khas Lembata yang dicirikan dengan tekstur daging kenyal dan beraroma harum.
Lebih dari itu, alpokat ini juga bisa “dikuliti” dengan tarikan tangan.
Di lokasi Pasar Pada inilah, kami merasakan getar aroma healing. Menyaksikan ratusan ayam di sebuah sudut pasar yang siap diperjual-belikan oleh pedagang lokal.