Hidup Merdeka Dalam Paradigma Baru

0
362 views
Paradigma baru

Bacaan 1: 1Kor 7:25-31

Injil: Luk 6:20-26

Paradigma itu, seolah seperti sebuah kacamata. Cara pandang seseorang terhadap sesuatu terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya, yang lalu mempengaruhi cara berpikirinya.

Paradigma juga merupakan sebuah kerangka berpikir.

Banyak orang sebetulnya paham bahwa ada kehidupan lain setelah pergi dari dunia ini. Namun dunia berikutnya itu sering dilupakan atau malah sengaja tidak mau memikirkannya.

Ada yang berprinsip yang penting saat ini hidup senang, bahagia bagaimana pun caranya. Sehingga kemudian memaksakan untuk mewujudkan keinginannya itu dengan melupakan akibat-akibat negatif  (dosa) yang ditimbulkannya.

Rasul Paulus mengingatkan cara pandang hidup kristiani yang tidak pas itu, kepada jemaat Korintus.

Sebagai kota yang sangat makmur dan warga hidup lebih dari kecukupan, tentu sangat menggoda setiap orang untuk hidup menyimpang serta berlaku tamak, rakus dan sombong demi sebuah status hidup.

Sebagai orang Kristen, Paulus mengingatkan agar mereka tetap menjaga hidup apa adanya sama seperti saat dibaptis tanpa nafsu duniawi. Hidup bukan untuk mengejar status.

“…pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.”

Kehidupan duniawi bukanlah tujuan akhir namun justru akan musnah. Kehidupan saat ini justru untuk mempersiapkan kehidupan selanjutnya.

Dalam pengajaran-Nya kepada para murid, Tuhan Yesus memperlawankan empat sabda bahagia dan empat sabda celaka.

Tuhan Yesus memberikan penghiburan kepada setiap orang yang menderita di dunia karena Kristus namun tetap teguh dalam iman maka akan mendapatkan kasih karunia bahagia kekal.

Sama seperti nasihat Rasul Paulus kepada jemaat Korintus, Tuhan Yesus berpesan agar hidup merdeka dalam paradigma iman yang benar. Berani hidup menderita bersama Kristus, untuk mendapatkan sukacita kekal bersama-Nya kelak dalam kehidupan baru.

“…Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga…”

Pesan hari ini

Dunia bukanlah tujuan akhir hidup manusia, hiduplah secara injili untuk mempersiapkan kehidupanmu selanjutnya di alam keabadian.

Hidup merdeka dalam paradigma iman yang benar, tidak usah pusing mengejar status duniawi. “Kelihatannya semua itu mustahil sampai semuanya terbukti.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here