Imam Misionaris Indonesia di Suriname: Bentuk Wadah dan Pedoman Bersama bagi Pengutusan Imam Diosesan Jadi Misionaris (4)

0
167 views
Gereja di Trinidad. (Romo Gading Sianipar Pr)

INI sebuah harapan dan permohonan dari penulis, seorang imam diosesan yang kini menjadi tenaga imam misionaris di LN: Suriname, Amerika Latin.

Berdasar situasi pelayanan pastoral yang kami jalani di Keuskupan Paramaribo dan perbandingan sekilas dengan situasi beberapa keuskupan yang ada di sekitarnya, ada satu harapan. Ini perlu saya angkat sebagai permohonan dan pertimbangan bagi karya pelayanan dan misi Gereja Katolik.

Harapan dan permohonan ini juga untuk merespon situasi memprihatinkan Gereja Katolik di beberapa keuskupan di Benua Eropa dan Amerika, termasuk Regio Antilles yang sungguh kekurangan tenaga imam serta kondisi Gereja yang semakin ditinggalkan umat.

Juga dalam 20 tahun terakhir ini kita mendapat banyak informasi menyedihkan tentang gedung-gedung gereja dan biara yang telah dijual dan dialih fungsikan menjadi museum, hotel, bar, kafe, rumah ibadah agama lain atau fungsi lainnya.

Situasi memprihatinkan ini perlu mendapat perhatian bersama sebagai satu Komunio Gereja Katolik.

Berdasar situasi tersebut kiranya pantas jika para Bapak Uskup yang ada di Indonesia berkenan mempertimbangkan untuk bersama-sama mengulurkan tangan membantu berbagai keuskupan yang sungguh mengalami kekurangan tenaga imam dalam melayani umat-Nya di berbagai keuskupan di negara atau benua lain. Terlebih bantuan tenaga imam bagi keuskupan-keuskupan yang masih mempunyai peluang dan harapan untuk membangun kembali masa depan Gereja.

Tuhan Yesus, Sang Gembala Baik telah bermurah hati memberikan gereja yang subur, umat yang penuh semangat, serta tenaga imam yang semakin berlimpah di keuskupan-keuskupan di Indonesia.

Ilustrasi: Perayaan ekaristi di Gereja Mater Boni Consilii Bajawa menutup gelaran rangkaian Munas ke-14 UNIO Indonesia di Mataloko, Kabupaten Ngada, Flores, 25-29 September 2023. (Romo Ferry SW)

Berdasar data UNIO Indonesia pada Januari 2023, para Bapak Uskup di Indonesia mempunyai 2.452 orang Imam Diosesan. Tentu masih ditambah imam-imam religius, dan rohaniwan-rohaniwati dari berbagai Ordo dan Kongregasi di tiap keuskupan.

Tuhan Yesus sungguh bermurah hati menganugerahkan para imam-Nya bagi Gereja Katolik Indonesia. Kiranya Tuhan masih akan terus bermurah hati menambahkannya. 

Kiranya akan berkenan di hadapan Tuhan, jika para Bapak Uskup di Indonesia -melalui Konferensi Waligereja Indonesia- berkenan dan bermurah hati mengupayakan:

  • Wadah dan pedoman bersama bagi persiapan dan pengutusan imam-imam diosesan Indonesia ke keuskupan-keuskupan yang sangat membutuhkan pelayanan imam di berbagai negara.
  • Kiranya dapat bekerjasama dan mendukung karya misi yang telah dirintis oleh para imam, rohaniwan-rohaniwati dari berbagai Ordo dan Kongregasi dari Indonesia.

Dari kerinduan hati saya, jika bantuan tenaga imam-imam ini dipersembahkan oleh para Bapak Uskup dari Indonesia kepada Bapa Paus Fransiskus, kiranya akan sungguh membantu dan menghibur Bapa Suci.

Persembahan ini kiranya telah lama beliau harapkan, dan telah diungkapkan dalam beberapa kesempatan. Terlebih, semoga akan menghibur Hati Kudus Yesus dan Hati Kudus Bunda Maria, di tengah situasi Gereja-Nya saat ini.

Sejak awal mengemban tugas sebagai Gembala Utama bagi Gereja Katolik -dengan memilih nama St Fransiskus Assisi- Bapa Suci telah dituntun Allah untuk memikul tanggungjawab memperbaiki dan merawat Gereja-Nya saat ini.

Terlebih untuk menyembuhkan luka dan memikul salib yang harus ditanggung Gereja. Juga untuk membangun jembatan bagi masa depan Gereja.

Ilustrasi: Perayaan Minggu Palma di pedalaman Brasil bersama Pastor Beatus SDB, imam misionaris asal Indonesia. (Dok. Romo Beatus SDB)

Tugas itu terus beliau usahakan sekuat tenaga; dengan segala cara yang pantas, dan segala langkah yang masih dapat beliau tempuh.

Jika dipandang baik oleh para Bapak Uskup, semoga persembahan tersebut menjadi tanda syukur atas buah karya misi yang telah dianugerahkan Allah bagi Gereja Katolik Indonesia.

Dan jika persembahan ini berkenan di hadapan Allah Bapa dan Putera-Nya dan diberkati dengan Roh Kudus-Nya, semoga semakin membangkitkan semangat misioner Gereja Katolik.

Dilakukan melalui upaya bersama para Bapak Uskup. Yakni, mempersembahkan para imam-Nya bagi kebutuhan Gereja Katolik Universal dengan Perlindungan Bunda Maria, Bunda Gereja dan Bunda para Imam.

Duc in Altum

Dalam Injil Lukas Tuhan Yesus bersabda kepada Petrus, “Duc in altum. Bertolaklah ke tempat yang dalam.”

Hanya dengan bertolak ke tempat yang lebih dalam, Petrus dan para penggantinya, dapat menjala manusia dan membawa keselamatan jiwa-jiwa yang lebih banyak dan lebih berlimpah; seperti dikehendaki dan diperintahkan oleh Tuhan Yesus. 

Salam Magnificat

Romo Gading Johannes Sianipar Pr

Imam misionaris dari Keuskupan Agung Palembang di Suriname (Selesai)

Baca juga: Misionaris Indonesia di Suriname: Perbandingan Sekilas dengan Keuskupan di Trinidad, Guyana, dan Curacou (3)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here