Home BERITA In Memoriam Pastor Vitalis Frumau CP: Vikarius Regional General Indonesia, Program Beasiswa...

In Memoriam Pastor Vitalis Frumau CP: Vikarius Regional General Indonesia, Program Beasiswa Masyarakat Dayak (3B)

0
127 views
In memoriam Pastor Vitalis Frumau CP (1935-2025). Dalam foto tampak Uskup pertama Keuskupan Ketapang, Kalbar: Mgr. Gabriel Sillekens CP bersama para pemuda Dayak dan Pak Suri di Balai Berkuak , Kabupaten Ketapang, Kalbar. (Passionis)

BAGI Pastor Vitalis Frumau CP, perjalanan hidupnya menjadi Pemimpin Kongregasi Imam-imam Passionis (CP) Indonesia terasa seperti sebuah mimpi yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.

Vikarius Regional Jenderal Passionis Indonesia

Setelah bertahun-tahun mengabdikan diri sebagai misionaris di pedalaman Kalimantan -berkeliling dari satu stasi ke stasi, menyusuri sungai, dan menembus hutan demi pelayanan umat- tiba-tiba ia dipercayakan memegang tampuk tertinggi kepemimpinan regional tarekat sebagai Vikarius Regional Jenderal Passionis Indonesia.

Pemilihan itu terjadi pada 1 Desember 1994 dalam Kongres III Vikariat Regional Jenderal “Maria Ratu Damai” di Sanggau, Kalimantan Barat. Maka ia pun harus meninggalkan ladang misinya dan tinggal di Rumah Pusat Vikariat Jenderal di Jakarta.

Awalnya, rasa gentar sempat melanda. Namun, Sabda Yesus dalam Yohanes 15:16 menjadi kekuatan: “Bukan kamu yang memilih Aku, melainkan Akulah yang memilih kamu.”

Dengan keyakinan itu, ia melangkah maju, percaya bahwa bila Tuhan memilih, Tuhan pula yang akan menyertai

Pelayanan, tahbisan, dan jejak internasional

Masa jabatannya sebagai Vikarius (1994–1998) diisi dengan banyak peristiwa penting dan langkah-langkah besar dalam karya pelayanan.

Ia menghadiri Konferensi PASPAC di Bangalore, India (1995), meskipun keterbatasan dalam bahasa Inggris sempat membuatnya gugup. Bersama Pastor Pius Barces CP, ia berhasil mengikuti pertemuan tersebut dengan baik.

Pastor Vitalis Frumau CP bersama keluarga Alex Among, umat Balai Berkuak, Keuskupan Ketapang Kalbar. (Passionis)

Program beasiswa untuk masyarakat Dayak

Tiga imam muda ditahbiskan dalam masa jabatannya. Bersama Pastor Vincenzo Careletti CP, ia merintis program beasiswa bagi anak-anak Dayak miskin.

Ia juga meresmikan Pertapaan Rubiah Passionis di Malang (1995) dan memimpin perayaan 50 tahun kehadiran Passionis di Indonesia pada tahun 1996 – perayaan yang diwarnai sukacita, serta khotbah yang sempat mengundang tawa karena kekeliruan menyebut frasa “Option for the Poor” menjadi “Option for the Power”.

Ia menghadiri Sinode Jenderal Passionis di New York (1996) dan PASPAC di Filipina (1997). Pada tahun yang sama, ia memberkati batu pertama pembangunan Pusat Spiritualitas Passionis di Malang.

Namun di tengah kesibukannya, kesehatannya sempat terganggu oleh serangan jantung. Peristiwa ini justru memperdalam penyerahannya kepada Tuhan dan mempertebal semangat pengabdiannya.

Bersama rekan angkatan tahbisan Pastor Jeroen Stoop CP (kiri), Pastor Vitalis Frumau CP merayakan pesta 40 tahun imamat mereka. (Passionis)

Pelayanan tak berhenti: Dari formator hingga penuntun ziarah rohani

Setelah masa jabatannya sebagai Vikarius berakhir, Pastor Vitalis Frumau CP tetap aktif melayani. Ia menjadi Superior dan formator di Novisiat Santo Gabriel, Batu, Malang, (1998–2005), lalu pindah ke Studentat Passionis Malang untuk mendampingi para frater program S-2.

Ia merasa seperti menjadi muda kembali, dikelilingi semangat dan semarak kaum muda yang membara dalam panggilan. Pada tahun 2002, ia merayakan 40 tahun imamatnya dalam misa syukur bersama Pastor Jeroen Stoop CP.

Tahun 2005, ia kembali ke Jakarta sebagai Superior di Biara Provinsialat Maria Ratu Damai. Di sana, ia dikenal luas sebagai imam yang setia dalam pelayanan sakramental, khususnya Misa Arwah, pengakuan dosa, pemberkatan nikah, dan kunjungan kepada orang sakit. Kegiatan pastoralnya berlangsung hingga usia senja, membuktikan bahwa semangat pengabdian tidak pernah padam.

Pastor Vitalis CP juga aktif dalam pelayanan kategorial seperti Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK), serta mengikuti berbagai seminar dan konvensi untuk memperdalam iman dan spiritualitas. Ia berziarah ke tempat-tempat suci seperti Roma, Assisi, Lourdes, dan Medjugorje -pengalaman rohani yang sangat memperkaya dan meneguhkan panggilannya.

Ziarah-ziarah itu, menurutnya, adalah pengingat akan kasih Allah yang senantiasa menyertai. Setiap tempat menjadi medan doa, setiap perjalanan menjadi refleksi hidup, dan setiap pengalaman menjadi pelita dalam menghidupi imamat suci.

Ia percaya, dalam segala keterbatasan manusiawi, kasih Tuhan tak pernah gagal. Dengan semangat PaSsionis, ia menghayati sengsara Kristus bukan sebagai beban, melainkan sebagai sumber kekuatan dan cinta kasih dalam setiap bentuk pelayanan. (Selesai)

PS: Sumber Buku 50 Tahun Imamat P. Vitalis CF Frumau CP

Baca juga: In memoriam Pastor Vitalis Frumau CP, the Cross Boy di pedalaman Keuskupan Ketapang (3A)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here