Home BERITA In Memoriam Romo Henk van Opzeeland SJ: Orang Penting dalam Sejarah Pendirian...

In Memoriam Romo Henk van Opzeeland SJ: Orang Penting dalam Sejarah Pendirian Wisma SJ Depok (4)

0
In Memoriam Romo Henk van Opzeeland SJ dari Alumni STM Strada Pademangan. (Ist)

ROMO Henricus “Henk” Van Opzeland SJ (1929-2019)  adalah orang yang penting dalam menentukan berdiri-tidaknya program pembangunan Wisma SJ di dekat Universitas Indonesia di Depok, Kabupaten Bogor, Jabar.

Itu terjadi,  lama setelah saya selesai menjalani tugas pastoral  menjadi Pastor Paroki di Gereja St. Isidorus Paroki Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jateng, untuk menjalani tugas baru sebagai Pastor Mahasiswa KAJ.

Untuk tugas pengutusan baru itu, saya tinggal di Unit Residensial Skolastikat SJ di Jl.  Kramat VII /25.

Kampus UI di Depok

Pada waktu itu, saya mendengar dari salah seorang kerabat dekat yang bekerja instansi pemerintahan waktu itu. Infonya singkat namun jelas dan menarik: Kampus UI mau dipindah ke Depok.

Meskipun Presiden RI pertama Ir. Soekarno pernah  merencanakan lokasi kampus UI di Ciputat – itu nampak antara lain dari masih adanya kompleks perumahan dosen UI –  namun  Pemerintah Orde Baru di bawah kekuasan Presiden Suharto merasa lebih tertarik dan menginginkan  di Depok.

Maka,  segera saya sampaikan info tersebut kepada Bapak Uskup Agung Jakarta waktu itu, Mgr. Leo Soekoto SJ (alm.)  sambil mengusulkan kepada beliau agar juga dibangun tempat pelayanan mahasiswa di calon lokasi kampus yang baru itu.

Mgr. Leo Soekoto SJ tegas dan jelas menjawab bahwa Depok itu berada di luar wilayah reksa pastoral KAJ.

Menghadap Romo van Opzeeland SJ

Waktu itu, Mgr. Leo Soekoto SJ  menugasi saya untuk menjadi Pastor Mahasiswa dan kepada mereka yang dilayani ini hanya disediakan sebuah bedeng di depan Wisma Dewanto di Kramat VII/25 itu. Karena itu, saya lalu menghadap ke Romo Henk van Opzeeland SJ –waktu itu menjadi Ekonom KAJ—dan membawa kepada almarhum dengan sebuah usul yang sama.

Intinya kurang lebih begini. Perlu segera dibuat tempat pelayanan dan pembinaan para mahasiswa, mengingat juga bahwa mayoritas mahasiswa-mahasiswi Katolik yang tengah belajar di UI adalah juga warga Umat Katolik KAJ.

Kecuali itu, Bapak Uskup juga resmi menugasi saya dalam kapasitas Pastor Mahasiswa sebagai Guru Agama Katolik yang di UI waktu itu menjadi bagian dari MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum).

RIP Romo Henricus “Henk” van Opzeeland SJ (1929-2019) by Prompang SJ.

Romo Opzeland yang pada waktu itu menjabat Ekonom KAJ menjawab bahwa itu dimungkinkan. Karena itu, saya ditugasi untuk menjajagi lebih lanjutan menghubungi Romo Provinsial Jesuit waktu itu, Romo Josephus Darminta SJ untuk minta izin mengolah “proposal” tersebut.

Setelah direstui Serikat Jesus dan memperoleh izin “kerja” dalam penugasan ini, maka segera dilakukan langkah berikutnya. 

Penjajagan cepat langsung berubah menjadi rencana. Sebidang areal tanah dengan luas sekitar 3.000 meter persegi yang terletak di bibir Universitas yang adalah pembawa bendera Indonesia itu langsung dibeli. 

Mahasiswa-mahasiswa dilibatkan untuk ikut berperan.

Seiring dengan dibangunnya gedung-gedung di kampus baru itu, maka juga dibangunlah juga Wisma SJ.

Program pembangunan itu terjadi dalam kurun waktu tahun 1982-1990, karena pembangunan pekarangan itu tidak sekali jadi.

Romo Henk, terimakasih atas keterbukaan hati Romo sehingga sekarang masih ada Wisma SJ di Depok.

Kentara sekali semangat Romo bahwa “Uang itu untuk kerasulan, bukan kerasulan untuk uang”. 

Romo Henk, in paradisum deducant te, Angeli. Doakan kami yang masih berziarah di bumi ini.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version