PERTAMA kali berjumpa dengan almarhum Romo Paulus Sugino SCJ tahun 1996. Saat itu wawancara untuk masuk Kongregasi SCJ.
Pertama yang dikatakan beliau, “Buka jendelanya, supaya ada angin yang segar masuk.” Dan saya taat mengikuti perintahnya.
Selanjutnya, ketemu Romo Gino saat ada di Skolastikat SCJ. Dan beliau juga yang menghantar saya untuk berjumpa dengan saudara-saudariku di Jawa.
Setelah itu, sebagai SCJ, perjumpaan dengan Romo Gino sering terjadi. Beliau juga datang ke rumahku, saat saya memimpin Misa Perdana di Kapel St. Fransiskus Xaverius Negeri Mertani.
Satu momentyang mengesan, ketika tahun 2009, saya kirim email kepada beliau dan mengungkapkan keinginan saya untuk menjadi seorang misionaris, beliau menjawab dengan singkat.
Suatu kali Romo akan jadi seorang misionaris, tetapi pulang dulu ke Indonesia. Berkarya di Seminari Menengah Santo Paulus Palembang dan menyiapkan calon-calon misionaris.”
Jawaban yang singkat dan saya paham. Taat.
Seiring berjalannya waktu, setelah sekian lama berkarya di Roma dan menjadi salah satu penasihat Jenderal, Romo Gino pun menjadi seorang imam misionaris SCJ di Madagaskar.
Hingga berita wafatnya hari ini. Ia wafat sebagai seorang imam misionaris di tanah misi.
Romo Gino, dari Tanah Misi Hong Kong, kuucapkan, “Selamat jalan. RIP.”
Sosok yang ramah, hangat, sabar, rendah hati, dan penuh kebapaan. Bangga mengenal sosokmu sebagai seorang Imam Dehonian.
Semangatmu sebagai seorang Imam Dehonian telah menginspirasi banyak Dehonian yang lain. Salah satunya adalah saya.
Terimakasih. Berkah Dalem.
Hong Kong, 30 Desember 2021
Romo Petrus Santoso SCJ
Selamat jalan kerumah Bapa disurga mo gino, senyumnya membuat adem,kerendahan hati, hanya tinggal kenangan perjumpaan dirumah scj cipinang waktu pulang ke indonesia. Tuhan Yesus menyambut mo gino bersama para kudus disurga ,dan menjadi pendoa untuk para misionaris, keluarga yang sedang berziarah didunia