In Memoriam Romo Wim van der Weiden MSF:  Sang Pencetak Ribuan Imam dan Uskup Indonesia (3)

0
1,212 views
RIP Romo Wim van der Weiden MSF. (Ist)

PAKAR Kitab Suci –khususnya Perjanjian Lama— Romo Dr. Wim van der Weiden MSF telah meninggal dunia pada hari Minggu (26/11/1) pagi pukul 07.15 di Yogyakarta. Selama kurang lebih 46 tahun tahun lamanya, almarhum Romo Wim MSF telah dengan tekun dan sabar menekuni tugasnya sebagai  dosen pengampu matakuliah Kitab Suci Perjanjian Lama (KSPL); di antaranya matakuliah Kitab Ayub, Mazmur, dan lainnya.

Baca juga:

Mula-mula sejak tahun 1969 dan itu terjadi atas undangan Kardinal Justinus Darmojuwono Pr –Uskup Agung KAS saat itu— Romo Wim MSF muda mulai mengajar KSPL di Institut Filsafat Teologi (IFT) Kentungan. Kemudian dan selama tahun-tahun berikutnya, tugas itu terus berlanjut beliau ampu di Fakultas Teologi Wedabakti Universitas Sanata Dharma (FTW USD) hingga berakhir pada tahun 2015 saat beliau mulai pensiun.

Meski sudah purna bakti, almarhum Romo Wim MSF tetap saja bersemangat melakoni tugas baru sebagai dosen terbang untuk mengajar matakuliah yang sama di lembaga-lembaga pendidikan (formatio) formal calon imam di seluruh Indonesia.

Karya besar strategis tapi tak populer

Sudah barang tentu, kita harus berani mengatakan bahwa karya almarhum Romo Wim van der Weiden MSF itu sangat  luar biasa. Almarhum Romo Wim telah punya andi penting dalam sejarah panjang Gereja Katolik Indonesia melalui jalur lembaga pendidikan formal (formatio) para calon imam dan pemimpin tarekat religius baik imam dan suster biarawati.

Dari  bangku-bangku kuliah yang beliau ampu selama 46 tahun mengajar beberapa matakuliah  KSPL itulah,  kini telah ‘lahir’ sedikitnya 2.000-an  pastor berbagai Ordo dan Kongregasi, puluhan pemimpin religius (provinsial) baik dari kalangan imam dan suster biarawati.

Dari bimbingan almarhum Romo Wim MSF itu pula, sejumlah imam berkualitas dan berintegritas –baik yang religius maupun  diosesan— telah dipercaya Vatikan untuk kemudian diangkat menjadi Uskup.

Para uskup hasil didikan almarhum Romo Wim van der Weiden MSF di antaranya adalah:

  • Mgr. Ignatius Suharyo Pr (KAS dan kemudian KAJ).
  • Mgr. Johannes Liku Ada’ Pr (Keuskupan Agung Makassar).
  • Mgr. Adrianus Sunarko OFM (Keuskupan Pangkalpinang).
  • Mgr. Robertus Rubiyatmoko Pr (KAS).
  • Mgr. Edmund Woga CSsR (Keuskupan Weetebula, Sumba).
  • Mgr. Johannes Pujasumarta Pr – alm. (Keuskupan Bandung, KAS).
  • Mgr. Pius Riana Prapdi Pr (Keuskupan Ketapang, Kalbar).
  • Mgr. Agustinus Agus Pr (Keuskupan Sintang dan kemudian Keuskupan Agung Pontianak,  Kalbar).
  • Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka MSF (Keuskupan Palangkaraya, Kalteng).
  • Mgr. Yustinus Harjosusanto MSF (Keuskupan Tanjung Selor, Keuskupan Agung Samarinda, Kaltim).
  • Mgr. Aloysius Sudarso SCJ (Keuskupan Agung Palembang).
  • Mgr. Petrus Boddeng Timang Pr (Keuskupan Banjarmasin, Kalsel).
  • Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM (Keuskupan Bogor).

Orang penting  MSF yang bersahaja dan rendah hati

Selain mengampu matakuliah KSPL di ITF Kentungan dan kemudian di FTW USD, di lingkungan eksternal dan internal Kongregasi Imam Misionaris Keluarga Kudus  (MSF) peran dan jasa almarhum Romo Wim van der Weiden MSF juga  telah mengakar kuat.

Catatan sejarah internal MSF menyebutkan data sebagai berikut: alm. Romo Wim van der Weiden MSF pernah mengampu tugas sebagai:

  • Provinsial MSF Provinsi Jawa (1974-1976).
  • Wakil Ketua MASI (1975).
  • Wakil Ketua Dewan Penyantun IFT (1977).
  • Dekan Teologi IFT (1979).
  • Anggota Badan Pengurus LBI (1982).
  • Superior Jenderal Kongregasi MSF selama dua periode (1995–2007).

Sepulang tugas di Roma memimpin Kongregasi MSF Internasional sebagai Superior General atau Pemimpin Umum,  beliau pulang mudik ke Yogyakarta dan kembali rutin pergi pulang naik sepeda dari Wisma Biara Nazareth menuju Kentungan untuk mengajar.

Dengan demikian, rangkaian tulisan serial bertitel “Memori Melawan Lupa: Sejuta Kenangan tentang Romo Wim van der Weiden MSF”  ini kami kerjakan untuk beberapa tujuan, yakni:

  • Mengenang jasa almarhum Romo Dr. Wim van der Weiden MSF yang telah membentuk dan mewarnai perjalanan Gereja Katolik Indonesia melalui keahliannya sebagai dosen KSPL.
  • Merawat memori dan kesadaran umat Katolik di Indonesia tentang sejarah perjalanan panjang formatio (pendidikan formal dan pembinaan) para frater berbagai ordo, tarekat religius dan diosesan sehingga mereka akhirnya menjadi imam tertahbis yang baik dan berkualitas.
  • Menerangkan dimana kita mesti mendudukan peran penting almarhum Romo Wim van der Weiden MSF itu dalam memori dan kesadaran sosial kita akan sejarah Gereja Katolik Indonesia di bidang formatio.
  • Dengan itu, rasanya Gereja Katolik Indonesia tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini tanpa peran besar dan kontribusi penting almarhum Romo Wim van der Weiden MSF: Sang “Pencetak” Imam dan Uskup dari Biara MSF Nazaret.

Almarhum Romo Wim van der Weiden MSF  bersama sejumlah tokoh dosen IFT Kentungan dan FTW USD lainnya telah berjasa besar memberi warna khusus pada Gereja Katolik Indonesia. Jejak sejarah itu terpatri melalui jalur formatio para calon imam, calon imam-suster provinsial, calon uskup, dan tokoh katolik awam lainnya.

Para “pencetak” pastor, imam-suster provinsial, dan uskup  itu antara lain adalah:

  • Romo Dr. C Groenen OFM (eksegit, ahli Kitab Suci).
  • Romo H. Stolk SJ (ahli liturgi).
  • Romo Suasso de Lima de Prado SJ.
  • Dr. Tom Jacobs SJ (teolog).
  • Dr. Jan Weitjen SJ (ahli sejarah Gereja).
  • Romo St. Darmawijaya Pr (dosen Kitab Suci).
  • Romo Christianus Purwawidyana Pr (dosen Kitab Hukum Kanonik) dan masih banyak lagi lainnya.

Catatan ringkas berikut ini dikerjakan guna mengenang kembali sejarah panjang akan karya yang tidak ‘populer’ namun strategis. Yakni,  karya  bidang formatio (pembinaan) pendidikan calon imam di IFT Kentungan dan kemudian Fakultas Teologi Wedabakti Universitas Sanata Dharma (FTW USD) Yogyakarta.

Redaksi Sesawi.Net ingin mengucapkan terima kasih kepada para Bapak Uskup, segenap imam berbagai tarekat dan diosesan yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menulis catatan sejarah guna melawan lupa tersebut. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here