TULISAN ini guna mengenang almarhuman Sr. Vincentia OSA yang saya kenal sebagai suster biarawati dari Kongregasi Suster Augustinessen yang menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) – kini ASN (Aparatur Sipil Negara).
Di sela-sela istirahat minum teh dalam acara Pelatihan Meditasi Kesehatan tanggal 12 Januari 2024 yang lalu, saya sempat mengobrol dengan Sr. Vincentia, OSA. Ia bercerita cukup panjang lebar tentang perjalanan hidupnya. Rupanya, hari Senin tanggal 17 Juni 2024 pagi tadi pukul 04.45, suster telah berpulang ke Pangkuan Ilahi.
Sejarah hidup
Berikut ini biografi singkat beliau yang sempat saya catat.
Almarhumah Sr. Vincentia OSA lahir membawa nama kecil pemberian orangtuanya: Theresia Meli. Ia lahir pada 4 Agustus 1944 di Serengkah, Kabupaten Ketapang. Ia adalah seorang suster biarawati Ordo St. Augustinus (OSA) yang mengejawantahkan panggilan hidupnya dengan dedikasi dan ketulusan.
Melalui perjalanan hidupnya, ia mengukir sejarah sebagai pribadi yang berdedikasi dalam pelayanan dan pembinaan rohani.
Keluarga dan awal pendidikan
Sr. Vincentia OSA merupakan anak dari pasutri Bapak Yosef Timpau dan Ny. Magdalena Unah. Ia dibesarkan di dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih. Sr. Vincentia adalah anak tertua dari enam saudara. Adik-adiknya adalah Lusia, Fransiskus Juheng, Agnes Simi, Aloysius Josa, Najib, dan Minton.
Awal pendidikan formalnya dimulai di SD Serengkah pada tahun 1951, meski hanya sampai kelas 4.
Panggilan masuk biara
Pergeseran hidup Sr. Vincentia terjadi ketika saat dia ada di kelas 5 dan 6 di mana saat itu almarhumah suster berpindah ke Tumbang Titi. Lalu tinggal di asrama yang dikelola para Suster OSA, khususnya di bimbingan Sr. Euphrasia OSA, satu dari para misionaris Suster OSA generasi pertama yang tiba di Ketapang tanggal 6 Desember 1949.
Dari perkenalan dan bimbingan suster misionaris OSA dari Negeri Belanda itulah, muncul keinginan kuat di dalam diri Sr. Vincentia OSa untuk masuk biara semakin berkembang. Panggilan tersebut semakin mantap, ketika ia melihat sendiri pola hidup para suster OSA di biara; terutama berkat pengaruh positif dari Sr. Euphrasia OSA.
Perjalanan pendidikan dan pelayanan
Pada tahun 1957, Sr. Vincentia melanjutkan pendidikannya di SKKP Ketapang -lembaga pendidikan kepandaian puteri yang dikelola oleh Suster OSA. Bersama dengan Sr. Monica OSA, mereka menjadi murid-murid angkatan pertama di SKKP yang waktu itu dipimpin oleh Sr. Clementina OSA.
Perjalanan pendidikan Sr. Vincentia tidak hanya di dunia sekuler, tetapi juga di dunia keagamaan. Pada tahun 1960, ketika masih duduk di kelas 2 SKKP, ia memutuskan berhenti sekolah di SKKP dan resmi memasuki hidup membiara. Pengaruh dan bimbingan Sr. Euphrasia OSA terus mengiringi Sr. Vincentia osa selama perjalanan kehidupannya menjadi seorang biarawati.
Penerimaan jubah terjadi di tahun 1960. Kaul sementara dia ucapkan tahun 1964,dan kaul kekal terjadi di tahun 1968. Semuanya ini menjadi tonggak penting dalam sejarah hidup dan pengabdian almarhumah Sr. Vincencia OSA.
Pendidikan dan pelayanan berkelanjutan
Sr. Vincentia OSA melanjutkan pendidikan di SMP Usaba Ketapang mulai tahun 1964 di bawah kepemimpinan Br. Salvinus FIC. Setelah itu, ia melanjutkan studi di SKKA di Malang; tinggal di Biara Susteran Ursulin. Tahun 1970, ia berhasil tamat dari SKKA dan langsung melanjutkan ke PGSLTP di Malang.
Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, Sr. Vincentia OSA kembali ke Ketapang dan mendapat tanggungjawab sebagai Pimpinan Asrama Bintang Kejora yang dikelola oleh para Suster OSA. Tahun 1978, SMP Kartini menggantikan status dan keberadaan SKKP dan Sr. Vincentia tetap aktif menjadi pemimpin asrama dan guru hingga tahun 1982.
Pengabdian di Tumbang Titi dan Tanjung
Dari tahun 1982 hingga 1990, Sr. Vincentia pindah tugas ke Tumbang Titi dan mengajar di SMP Farming. Di sana, ia membawa cahaya pendidikan dan keagamaan kepada para siswa. Tahun 1990, tugasnya berlanjut di SMP Pangudi Luhur Tanjung; dijalaninya dengan dedikasi penuh dalam mengajar Agama dan PKK.
Peran di novisiat dan mulai pensiun
Setelah beberapa tahun mengajar, Sr. Vincentia OSA mengikuti kursus Kepemimpinan Religius di Roncalli Salatiga, Jateng, tahun 1991-1992. Kemudian, ia menjadi pemimpin novisiat dan mengajar di SMP Usaba 2 hingga tahun 1994.
Meskipun pensiun sebagai PNS tahun 2004, Sr. Vincentia OSA terus aktif di novisiat hingga tahun 2014; membina suster-suster OSA yunior.
Perjalanan lanjutan
Perjalanan hidup Sr. Vincentia OSA terus berlanjut; mengimplementasikan dedikasinya ke berbagai tempat. Dari Malang hingga Pontianak, Sr. Vincentia OSA terus memimpin dan melayani komunitasnya.
Pada tahun 2018, ia membuka biara baru di Balai Berkuak, Kabupaten Ketapang di Kalbar; memberi tempat yang nyaman bagi pelayanannya.
Tahun 2019, Sr. Vincentia OSA kembali ke Ketapang; mengajar para Postulan hingga tahun 2020. Kemudian, pada tahun yang sama, ia masuk Wisma Lansia. Meskipun fisiknya telah menua, namun semangat pelayanannya tetap berkobar.
Menghayati panggilan hidup
Dalam kebahagiaannya sebagai seorang suster biarawati Augustinessen, Sr. Vincentia OSA selalu merasakan sukacita yang mendalam dalam menghayati panggilan hidupnya.
Ia bersyukur atas segala karunia yang Tuhan berikan kepadanya selama perjalanan hidup yang panjang dan penuh berkat.
Dedikasi dan pelayanannya yang tak kenal lelah telah menjadi inspirasi bagi banyak orang; menciptakan jejak yang berarti dalam sejarah hidupnya sebagai seorang biarawati OSA yang berdedikasi.
Selamat jalan Sr. Vincent. Pengabdian, ketulusan dan jasa-jasamu tetap kami kenang. Kini, beristirahat dalam damai di rumah Bapa.
Requiescat in pace et vivat ad vitam aeternam.
Baca juga: RIP Sr. Vincentia OSA di RS Fatima Ketapang, Kalbar (1)