Inspirasi Hidup: Kisah Nenek Hajang di Pedalaman Penajam, Kaltim (2)

0
530 views
Nenek Hajang di depan rumah 2020. (Dok. Liem Tjay)

WALAUPUN Liem Tjay bertugas di tepian Sungai Serayu Banyumas, Nenek Hajang sering kontak dengan HP Jadul (zaman dulu) untuk menelpon Liem Tjay.

“Begini bapak Pastor, nenek ini sudah lama sakit, nenek kena stroke ringan. Nenek tinggal sendirian. Tolong didoakan. Nenek sudah lama tidak sembahyang ke Gereja Stasi, karena nenek susah jalan dan tidak ada yang mengantarkan nenek, apalagi ini masih corona,” inilah suara nenek Hajang yang masih jelas via telepon.

Liem Tjay memahami situasi nenek Hajang yang curhat via telpon. Sakit dan sendirian di tengah hutan, tanpa sanak keluarga inilah keadaan Nenek Hajang.

Bagi Nenek Hajang, situasi ini biasa karena setiap hari dia mengalami kehidupan sendiri di tengah hutan jauh dari kota.

Siapa Nenek Hajang?

Masyarakat kampung Sepan mengenal dan memanggil nenek dengan sebutan Hajang, nama suaminya.

Hajang, suaminya sudah lama meninggal. Kakek Hajang adalah pensiunan TNI, asli suku Dayak Bahau Bateq di Tering Lama, Kabupaten Kutai Barat.

Nama asli nenek adalah Lidwina Bekikak. Nenek Lidwina Bekikak adalah satu satunya orang pertama suku Dayak Paser, orang Dayak asli di pedalaman Penajam yang masuk Katolik.

Suku Dayak Paser di Kabupaten Penajam Paser Utara

Suku Paser (Dayak Paser) adalah suku bangsa yang tanah asalnya berada di sebelah tenggara Kalimantan Timur yaitu di Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan. Awalnya suku Paser menganut agama leluhur, yakni Kaharingan.

Dalam perkembangannya, suku Dayak Paser sebagian besar beragama non Kristiani maupun beragama Kristen dan telah mendirikan Kerajaan Islam yaitu Kesultanan Paser Sadurangas, sehingga termasuk dalam suku berbudaya Melayu, seperti suku Kutai di Kalimantan Timur, Sambas di Kalimantan Barat dan Banjar di Kalimantan Selatan.

Suku Dayak Paser terdiri dari ragam etnik, yakni Paser Luangan;

  • Paser Telake dengan subsuku Paser Nyawo dan Paser Tikas;
  • Paser Adang dengan subsuku Paser Semunte dan Paser Tajur; Paser Migi; Paser Pematang; Paser Leburan; Paser Peteban; Paser Pamukan; Paser Bura Mato; dan Paser Balik.
  • Sejatinya suku Dayak Paser masih berkerabat dengan suku Dayak Lawangan yang termasuk suku Dayak dari rumpun Ot Danum.

Sebagian besar suku Dayak Paser saat ini bermukim di wilayah pedalaman di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.

Sebelum bermukim di tempat mereka sekarang ini, dahulunya mereka berasal dari daerah Balikpapan dan Penajam.

Kemungkinan karena banyaknya arus pendatang baru dari luar yang memasuki wilayah mereka dahulu, khususnya pendatang yang bekerja di perusahaan minyak di sekitar Teluk Balikpapan, sehingga memaksa mereka mencari tempat yang lebih tenang dan damai yaitu di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut, tempat mereka sekarang ini.

Ada sebagian suku Paser masuk ke pedalaman Penajam menelusuri Sungai Riko dan tinggal di Desa Sepan, sampai sekarang. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here