Jangan Takut Ditolak

0
391 views
Ilustrasi: Ditolak.(Ist)

Puncta 04.07.21
Minggu Biasa XIV
Markus 6:1-6

PERNAHKAH kita mengalami segala usaha dan kebaikan kita tidak dihargai? Memang tidak mudah melakukan kebaikan.

Pasti ada banyak hambatan yang menghadang. Kita bisa merasa sedih, kecewa, putus asa, marah, jengkel ketika usaha kita tidak diterima dan dihargai.

Seorang isteri dengan tulus bangun pagi-pagi membuat secangkir kopi untuk suami.

Saking sibuknya, suami langsung pergi. Tak disentuhnya kopi di meja. Bahkan ucapan terimakasih pun tak keluar dari mulutnya.

Hati sang isteri begitu kecewa, diperlakukan demikian. Ia merasa tak dihargai.

Seorang anak bisa depresi berat, karena tidak pernah dipercaya oleh orangtuanya. Lalu, ia memutuskan minggat dari rumah, karena merasa tidak dihargai.

Ada lagi anak yang selalu melawan orangtuanya. Setelah ditelusuri, ternyata ketika di kandungan, ibunya tidak mengharapkan kelahirannya.

Ia merasa kalau tidak diterima.

Pengalaman ditolak, tidak dihargai pernah dialami oleh Yesus. Ketika Dia kembali ke kota asal-Nya, orang-orang di sana mempertanyakannya.

Mereka mengetahui asal-usul dan latar belakang keluarga-Nya.

“Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses,Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?”

Eksistensi Yesus diragukan. Ia tidak dipercaya di tempat asal-Nya. Orang-orang itu hanya melihat kulit luarnya.

Tetapi tidak mengerti siapa sebenarnya Yesus.

Jangan menilai sebuah buku hanya dari cover luarnya.

Bacalah isinya baru kamu akan tahu apa yang terkandung di dalamnya.

Kita sering kurang menghargai apa yang ada di lingkungan kita sendiri.

Nilai-nilai luhur budaya Nusantara terlantar, tetapi budaya asing dipuja-puja.

Contohnya, busana daerah, tarian dan adat budaya.

Baru heboh bikin demo-demo waktu Reog Ponorogo diklaim orang Malaysia. Maka hargailah hasil budaya sendiri, nanti orang lain juga akan menghargai kita.

Orang-orang Nasaret tidak bisa menghargai apa yang mereka miliki. Natanael pernah bilang, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nasaret?”

Mereka sudah dicap tidak baik.

Perlakuan terhadap Yesus itu sudah menunjukkan buktinya. Mereka ini hanya bisa mencela, melecehkan, menghina dan merendahkan.

Tidak mau membuka hati terhadap kebaikan-kebaikan orang lain.

Kehormatan seseorang akan nampak, jika dia bisa menghargai orang lain, siapa pun mereka.

Pergi ke Senayan membeli bakso.
Lalu ke Gajahmada makan bakmi.
Belajarlah dari Elisha Orcarus Allaso.
Mencintai adat dan budaya pribumi.

Cawas, tetap di rumah saja

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here