Jangan Takut, Kita Ini Milik Tuhan

0
572 views
Janganlah Takut, Sahabat-Ku

Minggu, 7 Agustus 2022

  • Keb. 18:6-9.
  • Mzm. 33:1,12,18-19,20,22.
  • Ibr. 11:1-2,8-19.
  • Luk. 12:32-48

DALAM Injil, Yesus menyapa umat sebagai “kawanan kecil”. Pengikut Yesus memang kecil jumlahnya bila dibandingkan dengan kumpulan-kumpulan lain.

Orang-orang yang termasuk kawanan kecil dapat merasa takut bahkan merasa “minder”.

Supaya tidak takut, kita harus siap sedia. Seperti kita alami sendiri, kita ini sering tidak siap sedia.

Tidak siap sedia untuk panggilan masing-masing, tidak siap sedia untuk memikul tanggungjawab yang harus kita selenggarakan. Bukan hanya dalam hidup sekarang ini, tetapi juga pada waktu kita dipanggil menghadap Tuhan.

“Tadi saya melihat IG (instagram) anakmu yang membuat konten tentang kebhinekaan,” kata seorang ibu.

“Dia sangat fasis menyampaikan ide dan gagasannya dalam mengisi kehidupan ini,” lanjutnya.

“Saya kagum bagaimana anak sebesar itu mempunyai pikiran yang jauh ke depan,” ujarnya.

“Memaknai kebhinekaan dalam berbangsa dengan mengembangkan kasih persaudaraan lintas batas khususnya kepada orang yang miskin dan tersingkir,” lanjutnya.

“Di sela-sela aktivitas belajarnya dia berkarya membagi ide dan mengajak orang untuk melakukan karya cinta kasih kepada sesama,” paparnya.

“Melihat apa yang dilakukan anakmu, saya menjadi begitu optimis akan masa depan bangsa kita, bahwa kasih akan hidup dan bertumbuh di tengah-tengah kita,” sambungnya.

“Banyak anak sudah berkarya sejak masa muda, tidak menunggu nanti jika sudah mapan,”l anjutnya.

“Kalau dulu kita selalu berpikir bahwa anak muda adalah masa depan kita, namun kini kita melihat bahwa mereka adalah kekuatan masa kini dan mendatang,” ujarnya.

“Mereka menunjukkan ketidaktakutan akan masa depan, karena mereka menyiapkan diri dan selalu siap sedia bertarung,” tegasnya.

“Mereka siap sedia kapan pun tugas kehidupan memanggil mereka untuk terlibat dalam membangun peradaban baru dalam hidup ini,” lanjutnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil. Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.”

Menjadi pengikut Kristus adalah untuk menjadi pengikut yang setia dan sekaligus bijaksana.

Karena kita bukan hanya kawanan kecil-Nya; kita juga adalah anak-anak-Nya, dan Ia adalah Bapa kita.

Untuk itu, tidak ada alasan takut dan minder dalam perjalanan hidup yang penuh dengan aneka tantangan dan kesulitan.

Jika kita hanya memikirkan segala sesuatu berdasarkan kekuatan diri sendiri, kita pantas takut dan cemas menghadapi aneka macam permasalahan yang harus kita tanggung dalam hidup ini.

Tuhan Allah kita itu pemilik hidup kita, Dialah yang akan menuntun kita untuk sampai pada puncak kehidupan sebagai murid Yesus.

Kita harus siapa sedia dan bijaksana dalam kehidupan ini, supaya apa yang kita lakukan tidak membawa kita pada situasi yang justru akan menjauhkan kita dari cinta Tuhan.

Tuhan memberi kita kepercayaan untuk bekerja di ladang-Nya, karena Tuhan tahu kualitas dan kemauan diri kita.

Bagaimana dengan diriku?

Adakah sesuatu yang menakutkan diriku hingga aku tidak bebas bekerja bagi Tuhan dan sesama?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here