Janji Tuhan Itu Nyata

0
97 views
Ilustrasi: Zakharia dan Elisabet, orangtua Yohanes Pembaptis. (Ist)

Senin, 24 Juni 2024
Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis

  • Yes. 49:1-6.
  • Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15.
  • Kis. 13:22-26.
  • Luk. 1:57-66, 80.

HARI ini kita diajak merayakan Kelahiran Yohanes Pembaptis, Pewarta Perdana dari Mesias. Dia disebut sebagai Nabi terbesar dari Perjanjian Lama.

Yohanes lahir sebagai jawaban doa dari Allah bagi pasangan yang sudah lanjut usia: Zakaria dan Elisabet. Kelahirannya adalah bukti nyata dari kuasa Allah yang mengabulkan janji-Nya, meskipun secara manusiawi hal itu tidak mungkin terjadi.

“Seorang sahabat bercerita bahwa setelah menunggu 12 tahun, Tuhan baru menganugerahinya anak pada keluarganya,” katanya.

“Dia sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi Tuhan belum menganugerahinya. Saya berdua dengan pasangan saya rutin periksa ke dokter, namun semuanya seakan sia-sia, dan menjadi jalan yang panjang seakan tanpa ujung.

Beberapa anggota keluarga menawarkan resep dan nasihat, namun kadang tidak membuat hati kami tenang, dan bahkan kami berdua semakin merasa dipojokkan. Rasanya sedih dan merasa menjadi orang paling tidak terberkati.

Dalam situasi seperti itu, saya cenderung diam dan menyerahkan semuanya pada Tuhan. Saya percaya sepenuhnya bahwa anak murni urusan Tuhan dalam hidup kami. Hingga semua berubah setelah 12 tahun, isteriku mengandung dan melahirkan,” urainya penuh syukur.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?”

Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.”

Allah mampu melakukan hal-hal yang mustahil dalam kehidupan kita jika kita percaya dan mempercayakan diri kepada-Nya. Kelahiran Yohanes adalah bukti bahwa setiap janji-Nya pasti terlaksana pada waktunya yang tepat.

Zakaria dan Elisabet adalah teladan kesetiaan dan ketaatan terhadap Allah. Meskipun mereka sudah lanjut usia dan tidak ada harapan manusiawi lagi, mereka tetap setia dalam doa dan pelayanan mereka kepada Tuhan.

Yohanes lahir dengan tujuan yang jelas, yaitu mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus. Setiap orang dari kita juga memiliki panggilan yang unik dalam rencana Allah. Penting bagi kita untuk mencari dan mengamini panggilan itu dengan penuh kesetiaan dan ketaatan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku percaya panggilan dan rencana Tuhan dalam hidupku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here