JPIC FSGM pada Kaum Remaja Puteri: Praktik Kekerasan Menyasar Kaum Perempuan dan Praktik Perdagangan Orang

0
367 views
JPIC FSGM Lampung lakukan program kegiatan advokasi kepada kaum remaja puteri tentang kasus-kasus praktik kekerasan menyasar kaum perempuan dan praktik perdagangan orang. (Wahyudi)

KOMISI Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (JPIC) Kongregasi Suster Georgius Martir (FSGM) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi untuk kaum remaja puteri yang tinggal di Asrama St. Elisabeth Pringsewu, Minggu 15 mei 2022.

Lebih dari 40 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berasal dari berbagai kabupaten di Provinsi lampung,

Tema acara tersebut adalah “Sosialisasi Pencegahan Perdagangan Manusia dan Kekerasan Berbasis Gender”.

Ketua JPIC Kongregasi Suster FSGM Sr. Catharina tengah memberi papara advokasi kepada kaum remaja puteri tentang praktikkekerasan terhadap kaum perempuan dan anak serta praktik perdagangan manusia di Lampung, Mei 2022. (Wahyudi)

Berbicara kepada para peserta, Sr. Catharina FSGM mengatakan, tujuan kegiatan tersebut adalah mendorong kaum perempuan -khususnya remaja puteri- agar menjadi lebih sadar dan peka terhadap apa yang terjadi di masyarakat sekitar.

“Sebagai perempuan -walaupun masih di tingkat SLTA- kita harus menyadarkan mereka bahwa di sekitar kita ada banyak korban tindak kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak. Juga masih terjadi praktif perdagangan manusia,” kata Ketua JPIC Kongregasi Sr. Catharina FSGM.

“Prempuan harus menjadi agen dan berani mencegah praktik perdagangan manusia dan kekerasan. Semua keberanian itu datang karena kepekaan gender di masyarakat.

Kaum perempuan -termasuk remaja puteri- juga diundang membawa dan mempromosikan suasana lebih positif  bagi segenap kaum perempuan di masyarakat,” tambahnya.

Suasana program advokasi pembinaan kaum remaja puteri bersama Ketua JPIC Kongregasi Suster FSGM Sr. Catharina tentang kasus-kasus kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak, serta praktik perdagangan manusia. (Wahyudi)

Respon peserta

“Saya merasa senang dan ini adalah pengalaman baru, wawasan baru. Sehingga kesadaran saya juga semakin bertambah. Jadi tahu tentang apa itu praktik perbudakan modern dan perdagangan manusia.

Juga tentang tindak skekerasan terhadap kaum perempuan dan anak,” kata Agnesa Putri Amara, salah satu peserta.

“Berkat kegiatan sosialisasi ini, kaum perempuan -khususnya yang masih di tingkat SMA- menjadi lebih sadar akan bahaya perdagangan manusia.

Juga menjadi lebih ngeh akan adanya praktik kekerasan berbasis gender masih terjadi di sekitar kita melalui modus-modus yang terencana dan tersusun rapih,” jelas Margaretha Angelia dari Panjang, Lampung.

Kaum remaja puteri di Lampung mendapat pencerahan atas kasus-kasus kekerasan yang menyasar pada kaum perempuan dan anak serta praktik perdagangan manusia oleh Ketua JPIC FSGM Lampung: Sr. Catharina FSGM. (Wahyudi)

Program kerja

JPIC-FSGM dalam menjalankan tugasnya memiliki beberapa program dan fasilitas di antaranya adalah rumah singgah bagi korban perdagangan orang.

Lembaga ini juga menyediakan fasilitas pelatihan bagi mantan korban perdagangan manusia dan mantan pekerja migran di luar negeri.

Selain itu, JPIC juga menyelenggarakan seminar dan sosialisasi seta kunjungan korban kekerasan dan perdagangan manusia.

JPIC-FSGM secara rutin mengadakan seminar dan sosialisasi.  

Dalam sosialisasi, akhirnya peserta diajak terlibat dengan belajar mengkampanyekan dan melawan perdagangan manusia, praktik perbudakan modern.

Advokasi ini semakin digalakkan  terutama di kalangan kaum perempuan puteri level SLTA dan remaja puteri lainnya.

Dilakukan dengan membuat membuat orasi yang dilombakan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here