- Bacaan 1: 1Tim. 6:13-16
- Injil: Luk. 8:4-15
Langkah awal dalam bercocok tanam atau berkebun pertama-tama adalah menabur benih. Harus dipastikan bahwa benih memiliki akses yang baik terhadap air, cahaya dan nutrisi. Setelah itu berlanjut pada proses pertumbungan tanaman. Namun satu hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah kualitas lahan. Lahan yang baik akan menghasilkan tumbuhan dan buah yang baik. Sedangkan lahan yang buruk akan menghasilkan yang buruk pula.
Mengingat waktu itu di Israel banyak orang mata pencahariannya berkebun (gandum, anggur dan lainnya) maka Tuhan Yesus dalam injil hari ini menggunakan perumpamaan proses tumbuhan tadi untuk mengajar tentang Kerajaan Allah.
Ada empat jenis lahan yang ditabur benih (Firman Allah):
- Tanah pinggir jalan, benih gagal tumbuh karena dimakan burung
- Tanah berbatu, hanya tumbuh sebentar lalu mati karena tidak ada asupan air.
- Tanah bersemak duri, sempat tumbuh namun karena terhimpit tanaman duri maka tumbuhan yang ditanam itu mati.
- Tanah yang baik,tanaman tumbuh sangat baik dan berbuah seratus kali lipat.
“Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Perintah-Nya.
Demikianlah, Firman Allah akan tumbuh dan berbuah di tangan orang yang tepat (lahan baik). Orang yang mendengar Firman-Nya, menerima dalam hati dan berbuah banyak dalam pewartaannya.
Dalam peneguhannya kepada anak rohaninya, yaitu Timotius, Rasul Paulus berpesan agar ia menaati dan setia pada kehendak Tuhan hingga Parousia nanti.
“Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”
Sebuah standar hidup kekristenan yang sangat tinggi. Menunjukkan totalitas sebagai pengikut Kristus sejati. Apalah artinya, mengaku Katolik tapi mudah mengingkari perintah-perintah-Nya. Tidak taat adalah dosa pertama yang masuk ke dalam Adam dan Hawa sehingga menyebabkan adanya dosa asal dalam setiap manusia.
Pesan hari ini
Tuhan ingin menabur benih-Nya (Firman-Nya) dalam hatimu, namun kamu termasuk jenis lahan yang mana?
Tuhan menginginkanmu sebagai lahan yang baik, mau mendengar, taat melaksanakan dan setia hingga Parousia nanti.
“Aku mungkin tidak sempurna dalam peziarahan hidupku tetapi aku ingin melakukan hal yang benar.”