Bacaan 1: Tob 1:1a,2a,3; 2:1b-8
Injil: Mrk. 12:1-12
Menjadi orang sabar tentu bukanlah sesuatu yang mudah dilaksanakan. Butuh jiwa besar, tekun dalam doa dan terus berusaha mencari jalan keluar terbaik setiap menghadapi suatu masalah.
Kesabaran merupakan cara untuk bertahan dalam menghadapi suatu cobaan. Sabar itu harus bisa menahan dari mengeluh dan kemarahan.
Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus ingin mengajarkan arti sebuah kesabaran lewat sebuah perumpamaan “penggarap kebun Anggur”. Pemilik kebun anggur adalah merupakan gambaran sifat Allah yang penuh kesabaran.
Allah adalah kasih, dan kasih itu adalah panjang sabar dan tidak cepat marah.
Tiga kali tuan pemilik kebun mengutus kepada para penggarap untuk memberikan hasil garapannya namun semuanya mereka aniaya dan dibunuh. Hingga akhirnya, sang pemilik kebun mengutus anak satu-satunya untuk pergi menemui para penggarap.
Total ada empat kali pemilik Anggur mengutus para utusannya, merupakan gambaran kesabaran tingkat tinggi dari sang pemilik kebun yang merupakan gambaran Allah Bapa.
Semestinya, menjadi penggarap kebun Anggur adalah sebuah berkat. Namun ketamakan telah menutup pintu hati mereka sehingga akhirnya malah membinasakan mereka.
“Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.”
Ketamakan bisa menutup pintu berkat Tuhan dan Ia akan memberikan berkat itu kepada orang lain yang lebih layak.
Tobit adalah orang yang penuh kasih dan saleh. Tobit sangat menyayangi dan selalu mengingat orang-orang sebangsanya Israel. Saat makan pun, ia mengingat mereka yang belum makan untuk diajak makan bersama-sama.
Mereka yang meninggal akan ia rawat dan kuburkan secara layak. Namun kebaikannya yang merupakan wujud dari kasihnya dianggap “aneh” bagi orang lain.
“Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh karena perkara yang sama. Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan mayat lagi!”
Kebaikannya malah ditertawakan oleh orang lain.
Namun demikian, Tobit tetap sabar dan menahan diri dari sikap emosi marahnya.
Pesan hari ini
Kasih itu panjang sabar, harus mampu menahan diri meski sejatinya sikap sabar itu sangat sulit untuk dilakukan.
Lewat perumpaan para penggarap Anggur, Allah ingin mengajarkan apa itu arti sebuah kesabaran.
“Sabar itu gak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti gak sabar.”