Kaya di Hadapan Allah

0
24 views
Sindiran Yesus untuk orang kaya bodoh
  • Bacaan 1: Rm. 4:20-25
  • Injil: Luk. 12: 13-21

“Kaya” itu bisa dimaknai dari berbagai sudut pandang misal,

  • Finansial, punya uang banyak, punya nilai asset lebih besar dari hutang.
  • Sosial, strata sosial tertentu (terpandang).
  • Spiritual, hati yang penuh syukur dan berserah pada Tuhan. 

Sehingga “kaya” bisa diukur dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Dalam bacaan injil hari ini, Tuhan Yesus mengecam seseorang yang dianggap-Nya “bodoh”. Disini “bodoh” bukan berarti “pekok” atau tidak pintar namun lebih kepada makna spiritual yaitu tidak mengenal Allah atau tidak hidup menurut hikmat Allah. Orang yang disebut Tuhan Yesus ini pasti “kaya” (harta) karena berbicara tentang warisan harta.

“Orang kaya” ini bukan ateis dalam spiritual, tapi dalam cara hidup. Dia hidup seolah-olah Tuhan tidak ada, menganggap kematian tidak pasti serta memandang kekayaan mampu memberikan ketenangan dalam hidupnya.

Tuhan Yesus menyindirnya:

“Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”

Orang itu disebut “bodoh” dan “tidak kaya di hadapan Allah”. Hidup tidak dengan kesadaran bahwa semua miliknya adalah titipan Tuhan. Orang itu, tidak menggunakan kekayaannya untuk memuliakan Allah dan melayani sesama (egois).

“Orang kaya di hadapan Allah” artinya menyimpan hartanya di surga. Hidup dengan rasa gentar akan Allah dan siap menghadapi kematian tanpa menghiraukan harta duniawinya. Orang demikian tidak pernah ragu atau bimbang terhadap “Janji Allah”, karena ia punya iman Kristus yang kuat. Sebab Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan, demikian Paulus meneguhkan Gereja di Roma.

Orang beriman akan berserah pada Allah, seperti cara hidup Bapa Abraham.

Kata-kata, “…hal ini diperhitungkan kepadanya,” tidak ditulis untuk Abraham saja tetapi ditulis juga untuk kita semua yang mengimani Kristus. Hidupnya tidak fokus pada kekayaan duniawi namun “kaya di hadapan Allah”.

Pesan hari ini

Seandainya Tuhan Yesus bertanya, “Jika malam ini jiwamu diambil, apakah kamu siap?”

Sebab hartamu menjadi tidak berarti dalam kehidupanmu selanjutnya. Pertanyaannya, untuk siapa kau tinggalkan hartamu itu?

“Ketamakan itu seperti air laut, semakin banyak kamu minum, maka kamu akan semakin haus.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here