Kecerdikan untuk Keselamatan

0
386 views
Ilustrasi - Kancil.

Puncta 05.11.21
Jum’at Biasa XXXI
Lukas 16:1-8

KANCIL adalah binatang yang cerdik. Dengan kecerdikannya, dia selalu berhasil keluar dari marabahaya dan selamat. Banyak cerita tentang kancil yang cerdik.

Suatu kali kancil ditangkap karena mencuri ketimun. Dia dikurung di belakang rumah Pak Tani.

Anjing Pak Tani mendekat dan bertanya, “Hei kancil kenapa kamu dikurung d isini?”

“Sssstt kawan, jangan berisik. Aku mau dijadikan menantu Pak Tani. Tuhh.. sudah disiapkan kayu bakar untuk masak-masak dan pesta,” jawab Kancil berbunga-bunga.

“Wah untung sekali kamu mau dijadikan menantu,” sahut anjing.

“Apa kamu mau jadi menantu Pak Tani? Enak lho sudah disiapkan pesta besar.”

Anjing langsung menjawab, “Jelas mau dong.”

“Kalau kamu mau, kamu harus masuk ke dalam kurungan ini. Nanti kamu pasti dipestakan oleh Pak Tani.”

Anjing akhirnya masuk ke dalam kurungan menggantikan kancil. Si kancil lari dengan cepat masuk ke dalam hutan dan dia selamat.

Orang yang diberi tugas memegang harta benda sering tergoda untuk berbuat curang.

Seorang bendahara mudah menyelewengkan uang yang dipegangnya kalau dia tidak tahan godaan.

Apalagi jika dia sedang terbelit oleh kesulitan. Kalau hatinya tidak teguh, ia akan mudah sekali jatuh.

Dalam Injil, Yesus bercerita tentang bendahara yang menghambur-hamburkan harta milik tuannya. Ia akan dipecat dari jabatannya.

Bendahara ini “muter otak” agar dia bisa nyaman di kemudian hari. Maka ia berbuat baik kepada orang-orang yang berhutang pada tuannya.

Yang berhutang seratus tempayan minyak, disuruhnya membuat kwitansi lima puluh tempayan. Yang berhutang seratus pikul gandum, diberinya surat hutang delapan puluh pikul.

Dengan cerdik dia menanam kebaikan kepada orang-orang agar kelak jika dipecat, dia ada yang menolongnya.

Tuannya memuji bendahara yang cerdik itu. Ia memikirkan hidup masa depannya agar tetap selamat. Bukan ketidakjujurannya yang dipuji, tetapi kecerdikan bendahara yang memikirkan keselamatannya.

Semestinya kita juga menggunakan kecerdikan kita agar bisa selamat. Anak-anak Terang mesti cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Jika anak-anak dunia ini cerdik mencari keselamatannya, Anak-anak Terang juga harus cerdik mengusahakan keselamatan hidup di akhirat.

Mari kita juga menebar kebaikan kepada banyak orang agar kelak kita diterima Allah Bapa di dalam Kerajaan-Nya.

Mari kita gunakan kecerdikan kita untuk menyelamatkan banyak orang sehingga kelak orang-orang juga akan menolong kita jika kita membutuhkan.

Hujan lebat tiada henti-hentinya.
Petir menyambar sahut menyahut di angkasa.
Mari tanam kebaikan sebanyak-banyaknya.
Supaya kita kelak memetik hasilnya.

Cawas, teruslah berbuat baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here