Home BERITA Kelaparan yang Memilukan

Kelaparan yang Memilukan

0
33 views
Ilustrasi: Ketika kelaparan dan kehausan, by Eugène Delacroix

Puncta 6 Mei 2025
Selasa Paskah III
Yohanes 6: 30-35

PADA tahun 1993 dunia fotografi dihentakkan oleh seorang jurnalis foto bernama Kevin Carter. Ia mengabadikan momen memilukan yang terjadi di Sudan.

Seorang anak jatuh terduduk dengan tubuh kurus kering, lemah lunglai karena kelaparan dan di belakangnya ada burung nasar yang menunggui ajalnya.

Foto itu membuka mata dunia akan bencana kelaparan yang mematikan. Ratusan ribu orang meninggal, bahkan ada catatan yang melaporkan bahwa ada satu juta lebih korban kelaparan di Sudan.

Sedang di belahan dunia lain, orang berpesta pora dengan membuang-buang makanan tanpa merasa berdosa. Banyak makanan dibuang tanpa rasa iba terhadap mereka yang sedang kelaparan.

Jepretan Kevin Carter menyadarkan kita untuk peduli terhadap saudara-saudara kita yang sedang menderita kelaparan. Kita diajak untuk berbagi dan rela memberi makan kepada orang lain di sekitar kita.

Hari ini Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Yesus adalah sumber kehidupan bagi setiap orang. Ia memberikan Diri-Nya untuk menjadi makanan dan minuman bagi banyak orang.

Ia mengorbankan Diri bagi kehidupan dan keselamatan manusia. Mau berkorban itulah pemberian diri yang nyata bagi orang yang menderita.

Apakah kita mau berkorban bagi penderitaan sesama? Maukah kita memberikan sesuap nasi atau seteguk air bagi sesama yang kelaparan dan kehausan? Dengan berkorban kita bisa menjadi roti hidup bagi orang lain.

Kelaparan dunia sekarang ini bukan hanya secara fisik saja. Kekurangan perhatian, kesepian, dunia yang acuh tak acuh, kurang peduli adalah juga penderitaan yang membutuhkan uluran tangan kita.

Bersediakah kita peduli pada mereka?

Jalan-jalan ke Surabaya,
Nasi rawon enak rasanya.
Apa artinya kita bahagia,
Jika sesama kita menderita?

Wonogiri, bantulah yang menderita
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here