PAUS Fransiskus menerima pengunduran diri Kepala Keamanan Vatikan bernama Domenico Giani (57) atas “kesalahan” bocornya dokumen keamanan internal Vatikan.
Giani mengabdi Vatikan selama 20 tahun terakhir ini.
Pengunduran Giani terjadi dua pecan setelah media Italia
L’Espresso, merilis berita yang disebutnya sebagai bocoran tentang rencana skorsing terhadap lima karyawan Vatikan pasca razia dadakan yang dilakukan tanggal 1 Oktober 2019 lalu oleh tim khusus terhadap Kantor Sekretariat Negara (baca: Kemlu Vatikan) dan Kantor Inspektorat Keuangan Vatikan.
Memo internal yang ditandatangani oleh Giani menyertakan dokumen berupa sebuah foto di mana terlihat seorang perempuan dan empat laki-laki termasuk Mgr. Mauro Carlino (Kepala Dokumentasi dan Penerangan Kemlu Vatikan) dan Tomasso Di Ruzza (Direktur Inspektorat Keuangan).
Atas bocornya dokumen memo ini, Paus langsung memerintahkan tim khusus menyelidiki kasus ini, demikian ditegaskan oleh Matteo Bruni, Direktur Penerangan Vatikan sebagaimana dilansir oleh Crux, media Katolik berbasis Amerika yang punya fokus berita tentang Vatikan.
Menurut Crux, penyebaran dokumen itu merupakan pelanggaran serius dalam tata kelola pemerintahan internal Vatikan.
“Bocornya dokumen itu, demikian laporan Crux mengutip pernyataan Matteo Bruni kepada Kantor Berita Italia Ansa, “merupakan ‘dosa’ moral yang besar karena menghancurkan martabat orang dan tidak menghargai asas praduga tak bersalah.”
Menurut Giani sebagaimana dilansir oleh Crux, Paus Fransiskus merasa “terganggu” dengan bocornya dokumen tersebut. Sebagai Kepala Keamanan Vatikan –kata Giani kemudian—pihaknya juga merasa diri malu tak tertahankan karena telah “melukai” banyak orang.
“Atas semuanya ini dan sesuai ‘sumpah’ saya untuk melindungi Bapa Suci dengan mengorbankan hidup saya, maka saya memutuskan mundur supaya martabat dan kegiatan Paus tidak terganggu,” kata Giani.
Ia menambahi bahwa Paus tetap menunjukkan perhatian personalnya kepada Giani, ketika mereka berdua berbincang mengenai keputusannya mundur.
Giani menyadari keprihatinan Paus bahwa kasus bocornya dokumen internal ini sedikit banyak akan menganggu privasi hidupnya usai mundur dari lingkaran dalam Tahta Suci untuk selanjutnya lebih fokus melayani keluarga.
Giani masuk dalam tatanan karyawan Vatikan tahun 1999 zaman Paus Johannes Paulus, usai dia pension dari dinas rahasia Italia. Waktu itu, dia menjabat deputi keamanan di bawah kepemimpinan Camillo Cibin.
Tahun 2006, Giani ditunjuk menjadi Inspektur Jenderal untuk Dinas Keamanan Vatikan dan sejak itu selalu berada dekat Paus kemana pun Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik ini berada dan melakukan kunjungan pastoral.
Giani menilai sejarah kerjanya di Vatikan selama 20 tahun terakhir ini sebagai kehormatan.
Sumber: Crux, Vatican News.
