Kepintaran tanpa Iman akan Bisa Menjadi Kejahatan

2
435 views
Percakapan Yesus dengan para murid di perahu
  • Bacaan 1: Kej 6:5-8; 7:1-5.10
  • Injil: Mrk 8:14-21.

Dalam sebuah kesempatan pidatonya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan, transformasi BUMN tidak mungkin berhasil tanpa transformasi human capital. Maka, sangat penting bagi BUMN merekrut putra-putri bangsa yang tidak hanya memiliki kapabilitas tetapi juga memiliki karakter.

“…Kepintaran tanpa karakter akan menjadi kejahatan. Kekayaan tanpa karakter tentu akan menjadi sebuah kerakusan,” katanya.

Menurut Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Bagus Riyono, dalam ilmu Psikologi dikatakan bahwa kecerdasan bisa digunakan untuk kebaikan maupun kejahatan.

Jadi kecerdasan seseorang tidak bisa dikaitkan dengan moralitasnya.

Allah menciptakan alam semesta dengan “label” semuanya itu baik bahkan untuk manusia dikatakan sungguh amat baik.

Namun pada kenyataanya mereka malah berkembang menjadi jahat sehingga mendukakan Allah.

TUHAN menilai bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, sehingga mengecewakan-Nya dan memilukan hati-Nya.

Maka Allah bersabda,

“Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”

Alam semesta harus direkonstruksi agar kembali menjadi baik sesuai keinginan-Nya saat mencipta. Nuh dan semua makhluk yang ada di dalam bahtera akan menjadi ‘prototipe’ dunia yang baru.

Maka dalam percakapan-Nya di perahu bersama para murid, Tuhan Yesus mengingatkan akan kecenderungan jahat tersebut.

“Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”

Namun sayang, kalimat itu kurang dipahami oleh para murid-Nya yang memang berlatar belakang pendidikan rendah. Terjadi komunikasi yang tidak nyambung.

Ragi yang dimaksud disini bukanlah ragi fisik namun ragi spiritual, yaitu kelicikan hati dan pikiran orang Farisi dan Herodes.

Orang-orang Farisi adalah ahli agama dan Raja Herodes tentunya adalah seorang ahli politik. Mereka adalah orang-orang pintar namun tanpa keimanan lalu menggunakan kepintarannya untuk membodohi rakyat dan mereka yang kurang terdidik.

Memprovokasi mereka untuk membunuh Yesus.

Pesan hari ini

Tuhan telah memberikan kepintaran pada makhluk ciptaan-Nya. Namun tanpa iman, mereka akan tumbuh menjadi makhluk yang berbahaya bagi pihak lainnya.

Waspada terhadap ‘ragi spiritual’ yang mampu mempengaruhi hati dan pikiran untuk berbuat jahat.

“Jika adanya agama masih membuat manusia menjadi jahat, bagaimana jika tanpa agama?”

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here