Kerendahan Hati

0
370 views
Ilustrasi: rendah hati (Ist)

Flp 1:18-26 dan Luk 14:1,7-11

DALAM setiap acara perkawinan dan pesta lainnya, selalu disiapkan petugas penerima tamu. Para penerima tamu itu diharapkan untuk mengatur tamu undangan untuk menempati tempat duduk yang sudah disiapkan.

Kalau pemimpin pesta tahu bahwa tamu kehormatan belum datang, maka sudah disiapkan tempat untuk dia, agar ketika tamu istimewa datang, sudah ada tempat bagi dia.

Tuhan Yesus melalui Injil hari ini berbicara kepada kita tentang sikap kerendahan hati. Yesus menekankan pentingnya sikap rendah hati dan pengendalian diri dari ambisi pribadi.

Bila sikap rendah hati itu tulus, akan menunjukkan mutu pribadi yang patut dikagumi. Orang yang rendah hati, tenang dan tidak ambisius dilihat sebagai orang yang bermutu.

Bagi Yesus kesederhanaan dan kerendahan hati adalah sikap yang dituntut dari setiap murid.

Dalam pelbagai ajaran-Nya Yesus telah menegaskan sikap kerendahan hati ini. Misalnya tentang doa orang Farisi doa pemungut cukai (Luk 18:9-14).

Yesus mengatakan: “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Mat 23:12).

Bahkan Yesus mengajak kita untuk datang kepada Dia dan belajar dari Dia, karena Dia lemah lembut dan rendah hati (Mat 11:25-30).

Kerendahan hati menjadi lahan subur bagi bertumbuh kembangnya nilai dan kebajikan Kristiani lainnya dalam diri murid-murid Yesus.

Dan kalau kita setia kepada ajaran Yesus ini, kita akan hidup di dalam kasih-Nya. Dan seperti St. Paulus, kita juga boleh berkata: “Karena bagiku hidup ialah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Flp 1:21).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here