Kesempatan Baik Tak Selalu Harus Diambil

0
220 views
Ilustrasi - Para pekerja di rig ladang minyak. (Ist)

Bacaan 1: 1Sam 24:3-21
Injil: Mrk 3:13-19

KADANG kesempatan itu ada, agar seseorang berpikir atas apa yang dimilikinya. Kesempatan memang tidak datang dua kali. Tapi bukan berarti semua harus diambil.

Sekitar tahun 1990, saya pernah mendapat tawaran kerja di Timur Tengah, tepatnya di Libya. Sebuah perusahaan besar di bidang perminyakan mau memberi kesempatan kerja kepadaku.

Namun kesempatan itu tidak saya ambil.

Saya memilih tetap bekerja di dalam negeri.

Tidak berapa lama tawaran kerja itu kutolak, ternyata pecah “Perang Teluk”.

Saya merasa bersyukur tidak mengambil kesempatan tersebut. Jika kesempatan tersebut saya ambil, mungkin saja saya terjebak perang di sana.

Daud memilih tidak mengambil kesempatan saat bisa membunuh Saul. Ia memilih tetap menjaga kesucian imannya, sebagai umat Allah.

“Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi Allah, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi Allah.”

Daud menghindari menumpahkan darah atas orang yang dianggap suci, karena telah diurapi Allah.

Atas perbuatannya itu, Saul pun memujinya bahwa ia pantas menjadi Raja Israel:

“Oleh karena itu, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan Raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.”

Sebagai orang Katolik, kita telah dipilih Tuhan menjadi Orang Kudus.

Masuk ke dalam kelompok “Persekutuan Para Kudus” sebagai Gereja sepanjang masa, dimana Yesus Kristus adalah kepalanya. Hal itu tercapai saat pembaptisan, dimana Roh Kudus tercurah atas diri ini.

Sama seperti Daud, menjadi tugas seorang Katolik untuk menjaga kesuciannya. Tidak mencemari dengan hal-hal yang bisa mengotori kekudusan.

Yesus membentuk “Gereja Perdana”-Nya saat memilih para rasul-Nya.

Mereka dipilih bukan karena kemampuan dan kepintarannya namun betul-betul karena kasih karunia Kristus. Menjadi murid Kristus adalah betul-betul karena sebuah anugerah.

Sebagai anggota “Persekutuan Para Kudus”, mereka dan juga kita para pengikut-Nya mendapatkan warisan kuasa dari-Nya untuk melawan kejahatan.

Pesan hari ini

Orang Katolik adalah anggota “Persekutuan Para Kudus” yang masih hidup di dunia.

Sama seperti Daud, tidak mengambil kesempatan membunuh Saul. Orang Katolik wajib menjaga kekudusan agar Roh Kudus tetap tinggal dalam diri ini.

“Seseorang lebih banyak berdosa melalui penyalahgunaan ketaatan daripada melalui ketidaktaatan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here