Kesucian Hidup Perkawinan

0
1,964 views

Minggu, 4 Oktober 2015
Minggu Biasa XXVII
Kej 2:18-24; Mzm 128:1-2,3,4-5,6; Ibr 2:9-11; Mrk 10:2-16

Yesus Kristus bersabda, “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.”

Injil hari ini menyatakan kepada kita tentang kesucian hidup perkawian dan keluarga. Perkawinan adalah untuk kesuican, bukan semata untuk kebahagiaan. Kesucian merupakan tujuan utama Allah dalam perkawinan.

Menjawab kaum Farisi yang datang kepada-Nya untuk mencobai Dia, “Bolehkah seorang suami menceraikan isterinya?”; Yesus menempatkan soal perceraian dalam konteks awal penciptaan manusia. Sebagaimana diwartakan dalam Kejadian 2:23-24, tujuan Allah menciptakan manusia bahwa mereka yang telah menikah tidak bisa diceraikan, sebab mereka telah menjadi satu daging.

PERKAWINAN adalah panggilan dari Allah untuk hidup yang disucikan. Maka, perkawinan tak lagi ditentukan oleh pasangan semata, melainkan oleh Allah sendiri. Allah memberi rahmat dan kekuatan kepada siapa pun untuk menempuh jalan kekudusan melalui status hidup yang dipilihnya.

Injil hari ini juga mewartakan bahwa para orangtua harus membawa anak-anak mereka kepada Yesus Kristus. Dia akan meletakkan tangan-Nya pada mereka dan memberkati mereka. Tak seorang tidak dianggap penting oleh Yesus. Kita harus menunjukkan kebaikan kepada anak-anak yang kita jumpai dalam kehidupan kita.

Dalam Adorasi Ekariti Abadi, sementara kita menyembah Yesus Kristus, kita juga berdoa bagi keluarga-keluarga agar mereka diberkati Allah. Kita berdoa juga bagi anak-anak agar mereka bertumbuh dalam pengenalan dan iman akan Kristus.

Tuhan Yesus Kristus, perkawinan merupakan panggilan menuju kesucian pasangan. Engkau juga memanggil kami semua apa pun panggilan kami menuju kesucian yang sama. Kuduskanlah kehidupan kami, baik yang menikah maupun yang tidak agar hidup kami tertuju pada kesucian di dalam Dikau sendiri. Berkatilah keluarga-keluarga Kristiani menuju kekudusan. Semoga anak-anak pun bertumbuh dalam pengenalan dan iman akan kasih-Mu, kini dan selamanya. Amin.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here