Keterangan Pastor Paroki Ndalem Romo Cahyo Handoko Pr tentang Fr. Leo Wiyadi (4)

0
6,567 views
Ilustrasi: Gereja Paroki St. Maria Diangkat ke Surga Ndalem Njali. (Mathias Hariyadi)

PADA hari  Minggu (6/3/2016) malam ini, Redaksi Sesawi.Net menjalin kontak telepon dengan Romo Cahyo Handoko Pr yang akrab dipanggil Romo Kokok, pastor Paroki Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga Ndalem –tempat dimana Fr. Leo Wiyadi tercatat sebagai umat katolik. Sedianya, Minggu malam ini ada rapat di Pastoran Maria Assumpta Klaten yang diikuti oleh para pastor yang berkarya di tlatah Kabupaten Klaten. Namun karena terkena flu,  Romo Kokoh berhalangan hadir dalam rapat koordinasi tersebut.

Romo Kokok Pr menggantikan pos yang telah ditinggalkan Romo Bondan Pr sebagai pastor Paroki Gereja Katolik Santa Maria Diangkat ke Surga Ndalem, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. (Baca juga:  Mgr. Yohanes Harun Yuwono tentang Kondisi Fr. Leo Wiyadi  (3)

Berikut ini kurang lebih inti percakapan Redaksi Sesawi.Net dengan Romo Kokok, imam diosesan (praja) Keuskupan Agung Semarang yang menerima tahbisan imamatnya pada tahun 2005 lalu.

Tanya: Minggu malam ini, Romo tidak jadi ikut rapat di Pastoran Klaten bersama para romo dari Paroki Maria Assumpta Klaten, Paroki Santa Perawan Maria Bunda Kristus Wedi, Paroki St. Yusuf Pekerja Gondang Klaten Barat dan pastor paroki lainnya?

Jawab: Ya, saya lagi berhalangan tidak ikut rapat,  karena sedang tidak sehat. Kena flu.

T: Apakah benar Romo Kokok bersama Romo Slamet Riyanto Pr –kolega pastor dari Paroki Maria Assumpta Klaten–  baru saja merilis sebuah ‘berita’ singkat  melalui jalur WA?

J: Ya benar.

T: Isinya apa Romo?

J: Kami merilis berita singkat tentang kondisi Fr. Leo Wiyadi, semenjak berita mengenai frater calon imam diosesan Keuskupan Tanjung Karang tersebut merebak luas di medsos. Intinya, benar bahwa Fr. Leo sekarang tergolek tak berdaya di rumah orangtuanya di Gayamharjo, Njali, Sendang Sriningsih. (Baca juga:  1,5 Th Koma, Fr. Leo Wiyadi Pr Tergolek tak Berdaya di Njali, Sendang Sriningsih (1)

T: Apa benar bahwa Anne Avantie –perancang busana khas kebaya—akan membawa Fr. Leo Wiladi ke RS St. Elisabeth Semarang untuk proses pengobatan?

J: Ide besarnya  memang begitu. Namun sampai Minggu (tanggal 6 maret 2016) malam ini, Fr. Leo masih ada di rumahnya. Tadi siang telah datang suster perawat dari RS Elisabeth Semarang menengok Fr. Leo dan melakukan observasi untuk memberikan laporan medik.

T: Hasilnya?

J: Sejauh yang saya dengar, ide mulia itu tidak bisa  kesampaian karena menurut pengamatan medik, pengobatan lanjut di RS St. Elisabeth Semarang itu tidak akan bisa  mengubah banyak kondisi kesehatan Fr. Leo Wiyadi untuk kembali pulih normal seperti sedia kala.  Maka, kesimpulannya adalah perawatan akan tetap dilakukan di rumah saja.  Untuk keperluan itu akan didatangkan perawat agar setiap kali bisa membersihkan luka di punggung Fr. Leo lantaran terlalu lama tiduran dan untuk menjaga kondisi kesehatannya agar bisa terkontrol stabil.

T: Menyangkut gerakan amal yang digagas para Romo  itu bagaimana?

J: Memang benar. Kami juga terketuk hati untuk berbuat amal.

T: Rekening Paroki Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Ndalem apa romo?

J: Hingga saat ini, Gereja Paroki Ndalem kami ini belum/tidak memiliki nomor rekening sendiri. Untuk sementara, kami memakai sebuah nomor rekening yang dulu dibuatkan oleh Paroki Wedi untuk keperluan Paroki Ndalem. Paroki Ndalem dulunya merupakan salah satu stasi di Paroki Wedi yang punya dua stasi lainnya yakni Stasi Bayat dan Stasi Gondang. Stasi Gondang sudah terlebih dahulu menjadi sebuah paroki baru mandiri. Stasi Ndalem baru menjadi satu paroki baru mandiri mulai tahun 2014. Karenanya rekening tersebut masih punya nama resmi Paroki Wedi, namun peruntukannya memang untuk Paroki Ndalem. Kami sudah minta izin kepada Pastor Kepala Paroki Wedi –Romo Andrianus Maradiyo Pr—untuk memakai nomor rekening itu untuk juga menampung donasi amal, selain juga untuk keperluan lainnya.

Romo Kokok Pr, pastor Paroki Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga Ndalem (Dok Pribadi)

T: Persinya nomor rekeningnya berapa?

J: Nomor rekening Paroki Wedi di BRI dengan nama resminya PGPM (Pengurus Gereja Papa Miskin) Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi, Klaten, Jateng. Nomor rekeningnya yakni 0153 01 019062 50 3. Rekening ini dulu dibuat oleh Paroki Wedi memang untuk peruntukannya Paroki Ndalem.

T: Jadi, Paroki Ndalem juga membuka kesempatan bagi umat katolik yang hendak berbelarasa?

J: Persis sekali seperti itu. (Baca juga:  Mari Berdonasi untuk Fr. Leo Wiyadi (2)

Demikianlah isi wawancara kami singkat dengan Romo Cahyo Handoko alias Romo Kokok, kini pastor Gereja Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga Ndalem, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Di Paroki Ndalem ini, Romo Kokok hanya sendirian seorang diri.

Rumah keluarga Fr. Leo Wiyadi ada di tlatah Njali, Sendang Sriningsih. Walaupun hanya berjarak tidak kurang dari 4 km dari Gereja Paroki Ndalem, namun wilayah Njali dan Sendang Sriningsih sudah masuk teritori wilayah administratif Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY.

Kirim notifikasi untuk pencatatan

Para penderma yang ingin berbagi kasih melalui rekening BRI di atas, mohon kirim notifikasi ke paroki dengan alamat email sebagai berikut: franschan11@yahoo.com demi kepentingan kerapian administrasi pencatatannya.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here