Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Ketika Kemampuan Manusia Terbatas

Ketika Kemampuan Manusia Terbatas

0
77 views
Paulus berpidato di Lembaga Areopagus, Athena, Yunani
  • Bacaan 1: Kis. 17:15,22 – 18:1
  • Injil: Yoh. 16:12-15

Meskipun manusia diciptakan paling sempurna (dibandingkan ciptaan lainnya) namun tetap saja memiliki keterbatasan. Manusia tidak akan mampu memahami segala sesuatu termasuk alam semesta, hakikat dan dirinya sendiri (apalagi orang lain).

Kecerdasan, kemampuan kognitif manusia dan otak berpikir memiliki keterbatasan. Meski manusia diberi akal dan budi untuk memahami segalanya namun tetap saja terbatas.

Untuk melampaui keterbatasan itu, manusia perlu Tuhan.

Tuhan Yesus sangat menyadari keterbatasan manusia dalam memahami Diri-Nya dan Allah Bapa. Maka Ia menjanjikan datang-Nya Sang Penolong, yaitu Roh Kudus.

“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;

sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”

Para rasul dan kita semua orang Katolik akan diutus mewartakan, sebagai misionaris. Namun tanpa pemahaman akan Allah yang benar bagaimana mungkin itu bisa dijalankan? Inti dari pewartaan adalah “meneruskan apa yang kita terima dari Tuhan Yesus Kristus” dan bukan mewartakan yang lain apalagi mencari popularitas diri.

Maka kita yang diutus haruslah mendapatkan dukungan yang kuat, yaitu dari Allah sendiri melalui Roh Kudus yang akan menuntun pada Kebenaran. Hal ini dialami oleh Rasul Paulus saat tiba di Atena, setelah menyeberang dari Troas (Turki) lewat tuntunan Roh Kudus.

Paulus berhadapan dengan kebudayaan Yunani yang sudah sangat tua. Pada zaman itu sudah banyak lahir filsuf terkenal disana. Bahkan mereka telah memiliki Lembaga Pengadilan yang disebut “Areopagus”, majelis pengadilan yang menangani bidang pendidikan, moral, dan keagamaan.

Melalui tuntunan Roh Kudus, Rasul Paulus menemukan “pintu masuk” pewartaan di Atena, khususnya di Areopagus, di hadapan para filsuf Yunani. Orang-orang Yunani pada dasarnya sangat religius pada para Dewa namun tak percaya pada konsep “Kebangkitan Badan”. Banyak patung dan Mesbah di kota Atena dan salah satunya bertuliskan:

“Kepada Allah yang tidak dikenal.”

Itulah “pintu masuk” bagi Paulus untuk mengenalkan siapakah Allah Sang Pencipta Alam Semesta dan seisinya itu.

Pesan hari ini

Ketika manusia yang terbatas kemampuannya harus mewartakan siapakah Allah itu, maka kita membutuhkan kehadiran Roh Kudus untuk membimbing.

“Kenali batas kemampuanmu, dan panggillah Roh Kudus untuk membantumu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here