Keuskupan Agung Palembang: Renungkan Kembali Panggilan Kemuridan

0
1,228 views
Di kompleks Gereja Paroki Trinitas Bangunsari, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, sejak Selasa (20/2) diadakan pertemuan bulanan Dekanat yang dilanjutkan dengan rekoleksi bersama. (Romo Titus Jatra Kelana Pr/Keuskupan Agung Palembang)

CUACA di langit Belitang tampak mendung. Daun-daun masih tampak basah, sisa hujan yang deras mengguyur masih jelas terlihat. Suara perkutut yang bertengger di sejumlah sangkar bambu nyaring terdengar.

Itulah gambaran suasana pagi di sekitar Kompleks Gereja Paroki Trinitas Bangunsari, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan.

Di paroki ini,  sejak Selasa (20/2) diadakan pertemuan bulanan dekanat yang dilanjutkan dengan rekoleksi bersama.

“Melalui rekoleksi bersama pada hari ini, secara khusus selama masa Prapaskah ini saya mengajak kita untuk melihat dan merenungkan kembali panggilan kemuridan dan pelayanan kita dalam hidup sehari-hari,” tutur Romo Eduardus Sriyanto SCJ, pastor rekan di Paroki Trinitas Bangunsari mengawali rekoleksi dekanat pada Rabu (21/2).

Suasana pertemuan dan rekoleksi.

Rekoleksi yang dihadiri oleh 25 orang yang terdiri dari para imam, calon imam dan biarawan-biarawati yang berkarya di Dekanat II Keuskupan Agung Palembang ini merupakan agenda rutin yang berlangsung setiap bulan secara bergiliran.

Tujuh paroki

Ada tujuh paroki yang ada di wilayah  ini:

  • Paroki St. Maria Tak Bernoda Tegalrejo.
  • Paroki Para Rasul Kudus Tegalsari.
  • Paroki St. Maria Assumpta Mojosari.
  • Paroki Kristus Raja Tugumulyo.
  • Paroki St. Petrus dan Paulus Baturaja.
  • Paroki Sang Penebus Batuputih.

Selain paroki di dekanat ini,  terdapat juga sejumlah komunitas biara:

  • Komunitas Suster Kongregasi Fransiskanes dari St. Georgius Martir (FSGM) Baturaja.
  • Komunitas Bruder FIC Sukaraja.
  • Komunitas Bruder FIC Mojosari.
  • Komunitas Suster Kongregasi Fransiskus Charitas (FCh) Bangunsari.
  • Komunitas FCh Mojosari.
  • Komunitas FCh Tegalrejo.
  • Komunitas FCh Tegalsari.

Empat kabupaten

Wilayah pelayanan paroki-paroki dan komunitas biara di dekanat ini meliputi empat kabupaten:

  • Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur).
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS).
Romo Rio SCJ.

Lebih lanjut, Romo Rio SCJ, demikian biasa ia disapa menjelaskan seperti ini:

“Kita semua harus sadar bahwa Tuhanlah yang memanggil dan memilih kita, come and follow Me. Yesus memanggil kita untuk menjadi murid. Paus Fransiskus melihat bahwa dewasa ini banyak orang kristiani tetapi sebagian kecil saja yang menyadari diri sebagai murid. Semua orang yang percaya kepada Kristus dipanggil untuk menjadi murid”, tegasnya.

Imam biarawan Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) yang berasal dari Paroki St. Maria Assumpta Mojosari ini kemudian menjelaskan tentang makna kemuridan dalam Yesus.

“Apa itu kemuridan dalam Yesus? Menjadi murid berarti mengikuti jejak Kristus, melakukan segala sesuatu dalam kesatuan dengan Yesus, sungguh-sungguh menaruh pikiran dan hati pada Yesus, sungguh berani mempersiapkan diri dalam hidup radikal meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus, punya komitmen untuk mengikuti Yesus, menjadikan kebiasaan dan keutamaan hidup atau gaya hidup Yesus Sang Guru hidup dalam diri kita, dan berani membawa banyak orang sampai pada pengalaman hidup bersama Sang Guru”, jelas Romo Rio SCJ.

Imam yang pernah aktif di Radio Suara Wajar Keuskupan Tanjungkarang ini menggali pengalaman panggilan tokoh besar Gereja, yaitu St. Paulus. Ia dipanggil secara personal saat mengadakan perjalanan ke Damsyik. Perjumpaan itu membawa pada pengalaman pertobatan yang menggerakkan hati Paulus untuk mewartakan Kristus dan menjadi seorang pelayan jemaat yang tangguh.

Imam yang aktif sebagai moderator Kerasulan Awam Dekanat II ini memaparkan hal berikut ini.

 

Perayaan Ekaristi menjadi penutup acara.

“Belajar dari panggilan dan perjalanan kemuridan Paulus kiranya ada lima karakter pelayan yang tampak dan bisa kita kembangkan dalam karya perutusan dan pelayanan kita. Pelayan adalah seorang yang selalu bersyukur kepada Tuhan, seorang pendoa, seorang yang mau mengunjungi, seorang yang murah hati dan seorang yang rendah hati. Karakter pelayan ini kiranya menjadi bahan permenungan kita secara khusus sepanjang masa Prapaskah ini. Hal ini misalnya bisa terwujud dalam sikap murah hati, murah senyum, penuh perhatian dan penuh keramahan dalam perjumpaan dengan sesama”, tegasnya menutup sesi rekoleksi.

Selain rekoleksi kegiatan ini juga diisi sharing pastoralia dan penerimaan Sakramen Tobat.

Romo Paulus Sarmono SCJ, selaku Deken Dekanat II didampingi Romo  Vincentius Yudha Keswara SCJ, Pastor Paroki Trinitas Bangunsari dan Diakon Albertri Danier menutup rangkaian pertemuan dan rekoleksi dengan Perayaan Ekaristi.

Kredit foto: Romo Titus Jatra Kelana Pr dari Keuskupan Agung Palembang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here