Kiong Koe Berkicau: Iman Diuji Dinaikkan ke Bukit?

0
658 views
Bukit Golgota di Gua Maria Tritis. (Ist)

Mat 5:1-12

DALAM dunia kita bukit atau gunung seringkali digambarkan sebagai tempat yang tinggi. Dan umumnya, ada orang-orang yang mempunyai hobi mendaki bukit. Apa yang menarik dari sebuah bukit sehingga peminat yang mendaki ke sana begitu antusias?

Ada yang menjawab begini, “Di bukit itu, orang akan terpesona melihat pemandangan yang indah.

Yang lain bilang, “Di bukit itu, memiliki keindahan spritual karena tempatnya sunyi dan hening”.

Sedangkan yang lain lagi berkata, “Di bukit ada keindahan untuk melihat keluasan wawasan untuk melihat dunia”.

Ada juga yang bilang begini, “Bukit menjadi indah bagi prajurit perang, karena dari atas sana bisa melihat pergerakan musuh”.

Rupanya, bukit menguraikan banyak keindahan ya? Luar biasa.

Dalam dunia Semit, bukit atau gunung kerap kali menjadi tempat ujian orang beriman. Katanya, iman Abraham pernah di uji di Gunung Moria. Di sana dia diminta oleh Allah untuk membunuh Ishak sebagai bahan persembahan bagi Allah (bdk. Kej 22:2).

Di Gunung Sinai, Musa pernah bolak balik naik turun untuk menemui Allah. Bolak balik naik turun ke gunung Sinai pasti sangat melelahkan, bukan?

Untuk orang spiritual seperti Musa, justru di situlah letak seni dan keindahan iman kepada Allah yaitu, ujian menaklukkan “gunung Sinai” (Kel 19:20). Dan kelak dari puncak gunung Sinai, Allah memberikan hukum-Nya kepada Musa (Kel 31:1-34).

Hukum Sinai, menjadi landasan dan pedoman hidup bermoral bagi kehidupan bangsa Israel.

Melalui bacaan Injil hari ini, bukit atau gunung mendapat makna baru bagi Tuhan Yesus. Orang menyebut Tuhan Yesus adalah Musa baru bagi umat Perjanjian Baru.

Musa dalam Perjanjian Lama, naik ke gunung Sinai untuk bertemu Allah sedang Tuhan Yesus naik ke bukit bukan untuk bertemu dengan Allah tetapi, untuk menyuarakan Sabda Allah.

Dia mengunakan bukit sebagai mimbar untuk mewartakan Sabda Allah. Sabda bahagia Tuhan Yesus dari bukit ini, dilihat banyak kalangan sebagai penyempurnaan hukum Allah melalui Musa di gunung Sinai.

Dengan kata lain, Sabda bahagia Tuhan Yesus di atas bukit adalah penyempurnaan atas hukum Taurat Musa.

Semakin ke sini, kelak bukit menjadi tempat ujian yang berat juga bagi Tuhan Yesus. Dari atas bukit yang tinggi, iblis pernah memperlihatkan kemuliaan duniawi kepada Tuhan Yesus. Di situ, Dia di minta menyembah iblis (bdk. Mat 4:8-9).

Jadi, dari pengalaman hidup Tuhan Yesus, kita bisa melihat bahwa bukit atau gunung tidak hanya menjadi syimbol pertemuan spritual antara Allah dengan manusia.

Setan juga bisa memanfaatkan “bukit atau gunung” untuk menggoda dan menjatuhkan manusia ke jurang dosa.

Dan dalam perjalanan hidup Tuhan Yesus, bukit yang awalnya Dia pakai sebagai mimbar Sabda Allah, kelak malah menjadi saksi penyaliban hidup-Nya sendiri. Dia di salibkan di atas bukit Golgota (bdk. Mrk 15). Dia ke Golgota tidak sekedar berjalan kaki tanpa alas kaki. Dia menaiki Golgota dengan memikul salib. Sebuah gambaran perjalanan spritual yang bisa membunuh nalar sehat manusia. Orang spritual berkata, “Perjalanan menaklukkan “bukit atau gunung ego” lebih berat daripada perjalanan mendaki gunung Sinai atau gunung Golgota.”

Orang-orang hidup yang hari ini, diberitakan banyak mengalami kelelahan dan putus asa adalah orang-orang yang berjalan sambil memikul beban mendaki dan menaklukkan “bukit atau gunung ego.”

Banyak di antara kita yang lelah, stres berat dan sakit karena kehabisan tenaga menaklukkan gunung itu.

Melalui refleksi bukit atau gunung ini, kita semakin paham bahwa di antara bukit atau gunung yang menjulang tinggi seperti, Gunung Sinai, Zaitun dan Golgota terbentang pula “gunung atau bukit ego” dalam diri kita. Guru padang gurun menyebutnya, “gunung kesombongan dan bukit iri hati yang paling sulit dan berbahaya”.

Dan “gunung atau bukit” yang seperti ini, yang paling riskan bagi hidup manusia. Banyak orang jatuh ke jurang karena ulah “gunung” ini.

Renungan: “Bukit atau gunung” macam apa, yang susah anda takluk selama ini?

Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here