Kiong Koe Berkicau: Setan, Apa Urusanmu dengan Kami?

0
296 views
Ilustrasi: Setan dikalahkan oleh kekuatan ilahi dari Yesus. (Ist)

Mat 8:28-34

PARA rahib di padang gurun sering kali memberi kesaksian seperti ini. “Setan sangat dekat, bahkan akrab dengan orang yang tidak suka berdoa. Orang seperti itu, dijadikan sebagai tempat  tinggal sekaligus sebagai tempat untuk untuk mengekspresikan misi visinya.  Kepada mereka ini, setan dengan bebas dan leluasa memainkan perannya sebagai aktor yang jahat dan licik.

Kalau ada kisah dongeng tentang tokoh Si Kancil yang memiliki sifat nakal, cerdik, licik, penipu, pintar berkelit dan sederet sifat buruk yang merugikan korbannya, setan memiliki kemampuan jauh lebih hebat dan lebih sadis dari itu. Kalau Si Kancil cuma berani mengakali “orang-orang besar”. Tetapi setan selalu mengakali semua manusia, bahkan berani  juga coba coba mau mengakali Tuhan (bdk. Mat 4:1-11). Dan itulah hebatnya nyali setan.”

Bagaimana dengan mereka yang menekuni hidup rohani, apakah setan suka? Sesungguhnya, setan gelisah, resah dan panik kalau ada di antara kita yang hidup sehati dengan Tuhan.

Dia akan membenci dan meneror kepada mereka yang menekuni hidup rohani. Dia akan selalu mencari informasi terkait kondisi orang-orang itu setiap detik.

Bayangkan sedetik saja dia tidak pernah alpa mengapel dan mengawasi musuhnya untuk dia tembak.

Kata orang bijak, “Setan tidak pernah mengenal kata lelah dan tidak  berpenyakitan makanya setan tidak butuh mengkonsumsi vitamin dan gizi untuk meningkatkan daya imunnya. Bahkan setan tidak butuh  waktu istirahat dan olah raga. Bawaannya memang dia kebal bila berhadapan dengan manusia yang tidak punya kedekatan dengan Tuhan Yesus.”

Namun, sehebat-hebatnya setan, ada kekuatan yang mampu menaklukkan kekuatan setan bak seorang pawang. Dan hanya oleh  Allah Tritunggal Mahakuduslah setan sudah terbukti terusir sampai ngacir. Tatkala Tuhan Yesus melewati daerah orang Gadara, setan mulai gemetar, panik dan gelisah.

Katanya, “Kamu ke sini datang mau membinasakan kami ya? Jawab Tuhan Yesus, ya, emang kenapa? Dengan nada gemetar setan-setan menjawab, kalau begitu suruhlah kami masuk ke dalam babi-babi itu dan biarlah kami turun ke jurang danau.”

Dari dialog itu saja, sudah bisa kita simpulkan bahwa setan mengenal kekuatan Tuhan Yesus dengan baik dan melalui kekuatan-Nya, Dia bisa menaklukkan setan.

Maka, pertanyaannya sekarang untuk kita adalah apakah kita tidak mau berurusan dan dekat  dengan Tuhan Yesus?

Kalau kita tidak mau berurusan dengan Tuhan Yesus, maka setan lebih senang berurusan dengan kita. Dia lebih mengenal kita dengan baik. Risikonya?

Kita tidak mengenal lagi Tuhan Yesus. Dengan kata lain, hidup dengan setan berarti kehilangan hidup bersama dengan Tuhan Yesus.

Padahal sejatinya, kalau kita mau berurusan dengan Tuhan Yesus, maka kita diberi karunia khusus melalu hidup rohani untuk mengenal setan dengan baik.

Melalui hidup rohani, kita bisa menaklukkan serangan setan. Dan kekuatan hidup rohani tidak seperti kekuatan setan.

Kekuatan setan bisa membinasakan sedang kekuatan rohani kokoh tak terkalahkan. Petuah rohani dari Rasul Petrus berkata, “Sadarlah dan berjaga-jagalah. Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh…” (1Ptr 5:8-9).

Rasul Paulus juga menyuarakan hal sama, “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.” (Ef 6:11).

Mari kita mengimani dan mengamini Allah Tritunggal Mahakudus sebagai pelengkapan rohani kita dalam melawan si setan.

Renungan: Mana yang lebih kita suka dan puas, berurusan dengan si setan atau berurusan dengan Tuhan Yesus?

Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here