Selasa, 12 Januari 2021
Bacaan I: Ibr 2:5-12
Injil: Mrk 1:21b-28
“PASTOR sudah ditemui belum?,” Kata seorang umat waktu bertemu di gereja.
“Siapa?,” jawabku.
“Itu penunggu pastoran,” jawabnya.
Memang saya sempat dengar bahwa di pastoran ada penunggunya. Beberapa umat katanya pernah dilihati atau penah dengar bunyi sesuatu, namun setelah dicek ke sumber suara tidak ada siapa-siapa.
Cerita tentang setan itu terus disampaikan kepada orang baru, dengan tentu saja dengan penambahannya.
Bagi saya sejak pertama kali masuk pastoran itu, tidak sedikit pun tersirat rasa takut dan berpikir ada hantu.
Saya hanya pikir kalau pastoran ini ditata dan diberi penerang yang cukup akan tampak asri dan pasti berbeda suasananya.
Ketika pastoran selesai ditata dan sedikit direnovasi serta lampu penerang dipasang dimana-mana hingga kelihatan terang, suasana memang menjadi sangat berbeda.
Halaman belakang yang selama ini katanya sarang ular dan hantu, ditanami aneka bunga. Kisah horor pun berangsur hilang.
Setan itu muncul pada pikiran yang kosong dan tidak tertata (grambyang). Cerita-cerita horor akan lebih mudah masuk pada orang yang “kosong”.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita dengar bahwa setan yang merasuki orang yang mendengar ajaran Yesus, berontak dan menolak Yesus. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat.
Orang itu berteriak, “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.”
Setan bisa ada di mana-mana bahkan di dalam rumah ibadat. Namun kuasa Tuhan jauh melampaui kekuatan setan. Setan akan takluk di hadapan Tuhan.
Apakah saya masih suka membiarkan pikiran kosong hingga setan boleh masuk di dalam diriku?
Selamat pagi dan berkah dalem.
