Komitmen Membangun Persaudaraan Sejati Lintas Agama

0
680 views
Penulis bersama Romo Markus Solo Kewuta SVD

RABU , 18/10), tak terbayangkan bahwa kami bisa berjumpa di Kota Suci Vatikan meski tak saling janjian. Pastor Markus Solo SVD, satu-satunya imam Indonesia dari yang berkarya di Vatikan dan melayani di Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Dewan Kepausan dengan sukacita menerima kami –Romo Aloys Budi Purnomo Pr– yKetua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Kom HAK KAS).

Dengan penuh keramahan dan kehangatan Pastor Markus yang fasih berbahasa Italia, Jerman, Inggris, Arab, Perancis dan tentu saja bahasa Indonesia berkenan menerima Romo Budi yang menyapa via WhatsApp bahwa dirinya sedang berada di lapangan Basilika St. Petrus Vatikan dalam antrean panjang di antara para peziarah untuk memasuki Basilika St. Petrus Vatikan melalui Porta Santa (Pintu Suci) dalam rangka Tahun Jubelium Luar Biasa Kerahiman Allah.

“Tidak saya duga ternyata Pastor Markus menjawab: Romo, hari ini kantor tutup jam 14.00. Apakah saya ketemu sebentar di dalam Basilika?” jelas Romo Aloys yang berziarah ke Roma bersama 36 orang dari berbagai daerah itu. Kian terkejut penuh sukacita saat Pastor Markus ber-WA lagi, “Kalau Romo sendiri keluar jalur gimana? Boleh? Saya bawa masuk melalui pintu lain? Romo ke tengah lapangan di bawah Obelisk. Ok? 5 minutes.”

Tak lama kemudian Pastor Markus menjemput Romo Budi. Ternyata, dengan penuh keramahan, Pastor Markus tak hanya mengajak Romo Budi masuk Basilika melalui pintu lain melainkan juga mengajaknya berkeliling di Kota Vatikan, khususnya di bagian dalam. Mulai dari kantor-kantor pemerintahan Negara Vatikan hingga Kantor Redaksi Koran Vatikan L’Osservatore Romano dan TV Vatikan. Bahkan kantin, supermaket, bengkel dan pom bensin pun tak luput dari yang diperkenalkan oleh Pastor Marko yang begitu akrab dengan siapa saja di dalam Vatikan.

Penulis bersama Romo Markus Kewuta SVD
Penulis bersama Romo Markus Kewuta SVD

Sambil minum kopi dan menikmati pasta, dua Pastor yang sama-sama bertugas dalam pelayanan Kom HAK yang satu di tingkat Kepausan yang lain di tingkat Keuskupan itu saling meneguhkan pengalaman dalam upaya merajut persaudaraan sejati lintas agama pada level masing-masing. “Yang penting terus melakukan yang terbaik dan bergerak cepat merespon keadaan.” Romo Markus juga tak lelah memberi ruang bagi aktivis dari agama lain di Indonesia untuk ikut Program Nostra Aetate selama enam bulan. Itu pun dalam rangka meneguhkan upaya merajut persaudaraan sejati lintas agama.

Sungguh merupakan berkat bagi Romo Aloys Budi Purnomo Pr yang tak hanya boleh menikmati suasana Yubileum Kerahiman Tuhan, tetapi juga menikmati suasana di dalam kompleks Vatikan, termasuk apartemen para Kardinal dan Paus Fransiskus sendiri di Santa Marta.

Grazie mille Padre Marco. Arrividerci.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here