Komunitas Katolik Diaspora Gelar Konser Virtual “baNNTu Flobamora” untuk NTT

0
449 views
Aksi belarasa untuk NTT yang terkena dampak bencana Siklon Tropis Seroja. (Ist)

PASTOR Leonardus Mali Pr dari Keuskupan Agung Kupang yang tengah melanjutkan pendidikan di Roma terhenyak. Ketika ia tahu, tanah leluhurnya telah porak-poranda dan tenggelam lantaran terjadi bencana Siklon Tropis Seroja di berbagai belahan wilayah NTT, 2-5 April 2021.

Hatinya menangis.

Namun, pastor bersosok tinggi ini tidak tinggal diam meratapi situasi. Ia bekerja tak henti menghubungi banyak pihak.

Guna mencari berita; langsung dari kawan-kawan di NTT. Untuk disebarluaskan, terutama dalam grup Jaringan KKI Diaspora Sedunia di mana dia menjadi pelopor.

Percaya, dalam kesedihan dan penderitaan selalu ada harapan.

Konser virtual

Menanggapi Pastor Leo, dari berbagai pelosok bangsa di dunia, para diaspora Indonesia bahu-membahu tampil ke depan berprakarsa melakukan aksi peduli kasih untuk NTT.

Ini dalam bentuk Charity Live-streaming Concert “baNNTu Flobamora” dari Kita untuk Kita.

Program ini akan ditayangkan oleh Hidup TV hari Minggu 18 April 2021 Pk. 19.00 WIB; 20.00 WITA; 4.00 CET.

Konser virtual ini diselenggarakan berkat kerjasama antara Hidup TV, Hope, dan Caritas Indonesia.

Ikut berpartisipasi:

  • Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan HE Laurentius Amrih Jinangkung;
  • Duta Besar RI untuk Meksiko merangkap Guatemala-El Salvador-Belize HE Cheppy Triprakoso Wartono;
  • Puteri Indonesia Lingkungan 2020 Putu Ayu Saraswati.

Belarasa kemanusiaan dan tanggung jawab ekologis

Memantau apa yang telah terjadi, Pastor Leo lalu menjelaskan demikian.

“Bencana NTT adalah dampak nyata dari pemanasan global lantaran terjadi perubahan iklim; juga dampak dari kejahatan ekologi di seluruh dunia. Terutama di belahan dunia yang dipastikan sebagai penyumbang terbesar dari emisi karbon yang berpengaruh terhadap pemanasan global. Bencana ini sekali lagi mengingatkan saling ketergantungan global. Kita ini hidup di dalam sebuah ‘perahu’ yang sama.”

“Yang menyedihkan, wilayah NTT malah menanggung dampak bencana ini. Padahal, NTT bukanlah sebuah wilayah yang menjadi penyumbang signifikan emisi karbon yang telah menyebabkan pemanasan global.

Ketergantungan global ini juga mengajarkan kita untuk saling peduli. Peduli antara sesama dan peduli pada alam sebagai gambaran Sang Pencipta,” lanjutnya.

“Konser yang menggalang kepedulian ini dilakukan dengan dedikasi yang penuh dari mereka yang telah memberi dari apa yang dimiliki, waktu,tenaga, pikiran, bakat, bahkan pengorban materil. Semua yang terlibat di dalamnya melakukan itu secara sukarela,” tegas pelopor Jaringan Katolik Diaspora ini.

Program donasi untuk NTT melalui Yayasan Karina atau Caritas Indonesia KWI. (Ist)

Konser harapan

Ine Patah, dari Hope di Negari Kincir Angin Belanda, menanggapi kesedihan Pastor Leo dengan sebuah ide. Ia ingin menggelar konser virtual dengan maksud menggalang dana untuk NTT.

Ketika ditanyai tentang Hope, Ine Patah menjelaskan sebagai berikut.

“Hope bisa terjadi karena harapan dalam memberi dan membagi dengan talenta yang ada,yang diberikan Tuhan kepada kita sebagai individu. Hope bukanlah sebuah organisasi atau kelompok atau sebuah status nama,” katanya.

“Hope adalah sesuatu di dalam kita pribadi, di dalam para individu memberikan sesuatu kepada sesama. Ini sebuah tempat kreasi kebersamaan dalam bentuk seni dan mengolah kebersamaan untuk membagi dalam bentuk ungkapan kasih dalam musik dan kata-kata. Hope adalah harapan yang ada di dalam talenta kita dan untuk kita dan dari kita,” jelasnya kemudian.

Mengiris rasa kemanusiaan

Ine Patah memberi gambaran tentang ide konser virtual untuk NTT sebagai berikut.

“Apa yang terjadi di NTT sangatlah mengiris hati setiap manusia. Bagi diaspora seperti diaspora dari NTT dan wilayah Indonesia lainnya, apa yang terjadi di sana seperti bagian dari tubuh kita mengalami kesakitan. Dari solidaritas dan perhatian dalam dari diaspora, maka terbentuklah gagasan untuk memberikan konser sederhana dan kecil ini,” paparnya.

Di masa pandemi Covid, apa yang terjadi di NTT bukan saja kesedihan NTT. Tapi juga kesedihan kita bersama. Memberi dari hati yang dalam terbentuklah alunan musik yang menggabungkan perasaan-perasaan di dalam hati setiap insani.

Ini juga merupakan sebuah penghiburan untuk saudara-saudari kita yang mengalami kedukaan. Juga membuat kebersamaan dan harapan bersinar selalu di hari esok, karena kita tidak pernah sendiri karena ini dari kita dan untuk kita.

“Berkat bantuan HIDUP TV, acara amal kasih dalam bentuk kesenian ini dapat terjadi. Melalui kerjasama dengan Caritas Indonesia segala kepedulian akan tersalurkan dengan baik kepada masyarakat NTT secara langsung,” demikian Ine.

Konser virtual ini akan melihat partisipasi oleh para suster, romo, bruder, frater, serta awam diaspora Katolik dan dari berbagai kalangan lainnya.

Semua dengan semangat dan harapan ingin menggerakkan hati setiap orang untuk berbagi kasih bagi saudara-saudari yang tertimpa bencana di NTT.

Shirley HadisandjajaPerwakilan KKI Utara Italia (Milan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here