Puncta 2 Juni 2025
Senin Paskah VII
Yohanes 16:29-33
SALAH satu yang membuat orang mengalami krisis kepercayaan adalah seringnya dibohongi. Apalagi yang sering berjanji adalah orang yang dicintai atau dihormati.
Hetty Koes Endang pernah menggambarkan krisis kepercayaan dengan hati yang dingin karena selalu dibohongi.
Jeritan Hetty Koes Endang yang mengalami krisis kepercayaan termuat dalam lirik lagu ini:
“Kau janjikan berbulan madu ke ujung dunia. Kau janjikan sepatuku dari kulit rusa.
Tapi janji tinggal janji. Bulan madu hanya mimpi. Tapi janji tinggal janji di bibirmu.”
Dalam dunia politik, janji-janji diobral saat kampanye. Calon pemimpin mengeluarkan jurus “omon-omon” untuk ngobral janji.
Tetapi rakyat sudah tahu, kalau sudah duduk di kursi empuk, janjinya menguap tak tentu arah.
Orang tidak percaya pada janji. Yang dibutuhkan adalah tindakan nyata. Kepercayaan terbangun karena antara kata dan perbuatan sungguh terwujud jelas.
Sekarang murid-murid Yesus percaya bahwa Dia sungguh-sungguh datang dari Allah. Mereka telah mengalami sendiri apa yang dikatakan Yesus adalah benar.
Mereka berkata, “Lihat, sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.”
Kepercayaan inilah modal dasar untuk bisa melakukan hal-hal besar. Kendati para murid menghadapi tantangan dan kesulitan, namun karena percaya maka mereka terus mewartakan Injil.
Mereka percaya bahwa kata-kata Yesus bukan omong kosong. Yesus berjanji, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Yesus telah mengalahkan dunia, maka Dia akan menyertai para murid dengan damai sejahtera. Dengan bekal percaya itulah kita dituntun menjadi pewarta-pewarta iman.
Jangan pernah ragu dan bimbang, tetaplah percaya pada Kristus, kita bisa mengalahkan dunia.
Janjinya makan siang gratis,
Ternyata dompetnya menipis.
Ikut Yesus jangan sampai krisis,
Damai-Nya takkan pernah habis.
Wonogiri, tetap percaya dan setia
Rm. A.Joko Purwanto, Pr