Kunci Pelayanan

0
459 views
Ilustrasi - Pelayanan.

Selasa, 5 Juli 2022

  • Hos. 8:4-7,11-13.
  • Mzm. 115:3-4,5-6,7ab-8,9-10.
  • Mat. 9:32-38.

SEMUA orang tahu bagaimana harus berbuat baik. Meski demikian tidak semua orang mau berbuat baik, sebaliknya masih banyak yang melakukan tindak kejahatan.

Salah satu kenyataan yang terjadi bahwa tidak semua tindakan baik mendapatkan balasan kebaikan bahkan mendapatkan tanggapan yang sangat negatif, difitnah, dan dicemooh.

Maka tidak sedikit orang yang berusaha menahan diri untuk tidak terlibat dalam kehidupan bersama karena merasa lelah dan kecewa.

Mereka menumpulkan suara hatinya hingga meski melihat penderitaan sesama namun tidak lagi mengusik atau menggerakkan hatinya.

Seorang bapak tiba-tiba mengundurkan diri dari semua aktivitas hidup bersama baik di Gereja maupun di masyarakat.

Dia merasa sangat kecewa karena banyak hal baik yang pernah dia lakukan tidak mendapatkan tanggapan yang positif.

Akhirnya kita sadari bahwa tidak semua niat baik kita akan disambut dengan baik oleh orang lain.

Tak semua kebaikan kita akan dibalas dengan kebaikan yang sama.

Bahkan senyuman kita bisa jadi dibalas dengan tatapan sinis.

“Lebih baik saya diam dan jadi penonton, hingga tidak jadi sasaran kritik,” ujar bapak itu dengan nada kecewa.

“Namun dengan diam dan tidak berusaha mencegah kesalahan yang mengakibatkan orang yang membutuhkan tidak mendapatkan haknya, kita sudah berbuat dosa,” kata imam yang diajak syering oleh bapak itu.

“Hidup yang Tuhan beri adalah sebuah anugerah dan merupakan kesempatan untuk berbuat baik. Tidak melakukan apa–apa, berarti juga tidak melakukan perbuatan baik, bukankah itu juga suatu dosa. Kita sudah tahu harus berbuat baik, tetapi tidak melakukannya, adalah suatu dosa,” tegas imam itu.

“Jika semua orang yang pernah kecewa lalu menutup diri dan lari sembunyi dari Gereja bisa dipastikan bahwa kursi-kursi gereja akan sepi dan kosong,” ujar imam itu.

“Kita ini dipanggil menjadi penui bagi panenan Tuhan. Jika kita hanya mengandalkan emosi dan perasaan diri sendiri tanpa memegang tangan Tuhan yang mengutus kita, kita pasti tidak tahan dan lebih baik diam sembunyi,” lanjutnya.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita dengar demikian

“Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Yesus menghendaki kita, menjadi pekerja-pekerja tuaian di mana pun kita berada, baik dalam kegiatan-kegiatan gerejani di dalam paroki kita masing-masing ataupun di luar lingkungan Gereja.

Tuhan telah mengaruniai setiap dari kita dengan talenta khusus yang harus kita daya-gunakan untuk melayani sesama, terutama mereka yang memerlukan uluran tangan kasih.

Hendaklah kita seperti Yesus jeli melihat mereka yang hidupnya terlantar seperti domba yang tidak mempunyai gembala.

Bila Yesus meminta kita untuk berdoa kepada Bapa meminta agar mengutus semakin banyak pekerja tuaian, kita sendirilah yang termasuk para pekerja itu.

Janganlah kita kelak sampai tidak dikenal Yesus pada akhir jaman karena tidak berbuat bagi mereka yang paling hina atau kecil.

Bagaimana dengan diriku?

Apa yang menjadi kunci dalam pelayananku saat ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here