Bacaan 1: Ezr 1:1-6
Injil: Luk 8:16-18
Sebuah peribahasa yang maknanya sungguh dalam. Saat tiba-tiba mati lampu di rumah, biasanya orang langsung berteriak mengumpat, mengeluh kadang mengutuki PLN. Jika sikapmu hanya seperti itu maka tidak akan merubah kegelapan yang ada sampai kamu menyalakan sebuah lilin yang akan menerangi seluruh ruangan.
Berbuatlah sesuatu daripada hanya berkata-kata.
Sebagai umat katolik, kita telah mendengar Firman-Nya paling tidak saat Homili. Jika kegiatannya hanya berhenti pada mendengar maka Firman itu tidak akan berdampak bagi sekitar. Maka setiap umat katolik harus menjadi pelaku Firman, diwujudkan dalam perbuatan bagi sekitar.
“Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.”
Sebuah pengajaran “cara mendengarkan” yang baik, yaitu melakukan apa yang didengarnya. Jika apa yang telah dimiliki (Firman Tuhan) diwujudkan dalam perbuatan maka kamu akan semakin kaya dalam iman.
Namun jika apa yang dimiliki (Firman-Nya) hanya tinggal di telinga, maka imanmu akan hilang alias mati. Sebab ada tertulis, “iman tanpa perbuatan adalah mati.”
Raja Koresh, orang kafir, dipakai alat bagi Tuhan untuk mengembalikan peribadahan Bangsa Yahudi di Yerusalem. Dia menjalankan amanah yang diberikan Tuhan yaitu sebagai pemimpin yang dipercaya dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan Allah kepadanya.
“Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda.
Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem.”
Demikian perintahnya kepada orang-orang Yahudi di pembuangan.
Pesan hari ini
Pancarkan sinar Terang-Nya untuk mengubah kegelapan disekitarmu, sehingga hidupmu berguna bagi orang lain.
Jalankan amanah dan kepercayaan yang telah diberikan oleh Tuhan dalam perbuatan baik, agar imanmu tetap menyala.
“Bagiku, mencintaimu bukanlah sekedar perasaan namun juga komitmen. Ada tanggung jawab yang menyertainya.”