Home BERITA Lectio Divina 22.5.2025 – Tinggallah di Dalam Kasih-Ku

Lectio Divina 22.5.2025 – Tinggallah di Dalam Kasih-Ku

0
36 views
Tinggallah dalam kasih-Ku, by Vatican News

Kamis. Minggu Paskah V, Hari Biasa (P)

  • Kis.15:7-21
  • Mzm.96:1-2a.2b-3.10
  • Yoh.15:9-11

Lectio

9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu. Tinggallah di dalam kasih-Ku itu.

10 Jikalau kamu menuruti perintah-perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”

Meditatio-Exegese

Melalui anugerah Tuhan Yesus kita diselamatkan sama seperti mereka juga

Setelah mendengarkan pembicaraan dan pembahasan dari seluruh pihak dalam rapat akbar para Rasul dan utusan resmi masing-masing komunitas, rapat sampai pada keputusan akhir. Keputusan itu diumumkan Petrus, pemimpin rapat dan menjadi primus inter pares, yang utama dari seluruh bapa Gereja.

Sebagai kepala Gereja, Petrus mengingatkan akan peristiwa pembaptisan keluarga Kornelius kita-kira 14 tahun sebelumnya. Ia menyingkapkan, melalui penglihatan kepadanya, bahwa Allah menghendaki bangsa bukan Yahudi diterima dalam Gereja dengan kedudukan dan martabat yang sama dengan mereka yang berasal dari bangsa Yahudi, tanpa mengikuti hukum Musa (bdk. Kis. 10:1-11:18).

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa Allah menganugerahkan Roh Kudus pada orang-orang non Yahudi yang mengikuti Yesus. Di samping itu, hati mereka disucikan-Nya, bukan melalui ketaatan pada hukum Musa, tetapi karena iman kepada-Nya.

Mengakhiri seruannya, Petrus berkata (Kis. 15:11), “Sebaliknya, kita percaya, bahwa melalui anugerah Tuhan Yesus kita diselamatkan sama seperti mereka juga.”, Sed per gratiam Domini Iesu credimus salvari quemadmodum et illi.

Paulus mengungkapkan gagasan yang sama, “Menurut kelahiran, kami adalah orang Yahudi dan bukan orang berdosa dari bangsa-bangsa lain. Kita tahu bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tetapi melalui iman dalam Kristus Yesus.

Sebab itu, kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab, “Tidak ada seorang pun yang dibenarkan” karena melakukan hukum Taurat.” (Gal. 2:15-16).  

Selanjutnya, Yakobus tak hanya sependapat dengan Petrus dan Paulus. Namun, ia meminta agar seluruh jemaat dari bangsa non Yahudi harus menghormati orang Yahudi Kristen dengan cara “menjauhkan diri dari hal-hal yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.” (Kis. 15:20).

Konsili Yerusalem membuktikan bahwa Gereja selalu disertai Roh Kudus. Origenes menulis, “Sepengetahuanku, kekayaan  yang dipancarkan melalui peristiwa-peristiwa ini tidak dapat dijelaskan jika tidak ada bahtuan dari Roh Kudus yang sama, yang selalu membimbing mereka.” (In Ex Homily, IV, 5).

Bimbingan Roh Kudus selalu dibutuhkan agar Gereja selalu mengalami damai sejahtera dan kesatuan.

Tinggallah di dalam kasih-Ku itu

Yesus melanjutkan perbincangan-Nya dengan para murid selama Perjamuan Terakhir. Setelah mengisahkan perumpamaan tentang pohon anggur, Ia sekarang menukik pada makna yang lebih dalam: Bapa, Anak dan para murid yang diikat menjadi satu dalam kasih.

Seperti Bapa mencurahkan kasih sehabis-habisnya pada Anak, demikian pula Anak mencurahkan kasih-Nya pada para murid-Nya. Mereka, pada gilirannya, harus membagikan kasih yang sama kepada saudara dan saudari mereka di mana pun hingga ke ujung-ujung dunia.

Mencurahkan kasih menjadi perintah Yesus untuk dilakukan. Maka, seluruh perintah-Nya dapat diringkas dalam satu kata Yunani αγαπη, agape, kasih.

Kasih yang mengalir dari Bapa dan Putera selalu mencipta, menghidupkan  dan menumbuhkan sukacita dan persahabatan. Dan Ia menciptakan tiap pribadi sesuai dengan gambar dan rupa-Nya dan memberkati manusia (Kej. 1:26-27).

Ia menghendaki agar manusia bersatu dengan-Nya dalam damai sejahtera dan sukacita hingga kekal. Ia mengundang, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.” (Yoh. 15:4).

Undangan yang sama diulang kembali,  “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.” (Yoh. 15:9).       

Yesus tinggal di dalam kasih Bapa-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya.  Tiap murid tetap tinggal dalam kasih Yesus bila melakukan perintah-Nya, seperti cara Ia melakukan seluruh perintah Bapa-Nya.

Sabda-Nya (Yoh 15:10), “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”, Si praecepta mea servaveritis, manebitis in dilectione mea, sicut ego Patris mei praecepta servavi et maneo in eius dilectione.

Inilah sukacita hidup tanpa henti, yakni: tinggal dalam kasih-Nya. Sabda-Nya, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” (Yoh. 15:11). 

Katekese

Allah adalah kasih. Bapa Suci Benediktus XVI, 16 April 1927:

“Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada dalam kasih, dia tetap berada dalam Allah dan Allah dalam dia.” (1Yoh. 4,16). Kata-kata dari surat pertama Yohanes ini mengungkapkan secara jelas inti terdalam dari iman Kristiani: gambaran Kristiani akan Allah dan buah gambaran akan umat manusia dan panggilannya.

Dalam ayat yang sama, Santo Yohanes memberikan ringkasan akan hidup Kristiani, “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita.” (Ensiklik  Deus Caritas Est, 1).

Oratio-Missio

Ajarlah, ya Tuhan, untuk melayaniMu seperti yang Engkau kehendaki, memberi tanpa pamrih, berjuang tanpa mengeluh kesakitan, bekerja tanpa mengenal lelah, berjerih payah tanpa mengenal upah, bertekun dan dengan sadar melakukan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin. (Doa Santo Ignatius Loyola, terjemahan bebas)

  • Apa yang perlu aku lakukan untuk menuruti perintah-Nya?

Si praecepta mea servaveritis, manebitis in dilectione mea, sicut ego Patris mei praecepta servavi et maneo in eius dilectione – Ioannem 15:11

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here