Lentera Keluarga – Datanglah kepadaKu

0
298 views

Tahun A-2. HR. Hati Yesus Yang Mahakudus

Jumat,  19 Juni 2020. 

Bacaan: Ul 7:6-11; 1 Yoh 4:7-16; Mat 11:25-30.

Renungan: 

DARI sabda Tuhan Yesus dalam Injil hari ini. ada dua bagian sabda yang  indah untuk kita renungkan, terutama pada saat kita merayakan Hati Yesus Yang Mahakudus. 

Pertama. Tuhan bersabda  “Datanglah kepadaKu, kamu semua yang letih lesu dan berbedan berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu”. Kata-kata ini menunjukkan keterbukaan dan kesediaan Tuhan untuk menerima hal yang tidak enak dari orang lain. “letih lesu” dan “berbeban berat”.  Menghidupi keutamaan ini tidak mudah bagi kita terutama di masa pandemi ini. Kita tidak boleh berpangku tangan. Seperti Tuhan, kita harus membiarkan diri kita terbuka, reponsif, mudah diakses dan mau direpoti oleh orang-orang yang sedang mengalami kesulitan. Kalau hanya satu dua kasus tidaklah apa-apa, tetapi kalau bertub-tubi dan jikalau sama-sama sulitnya, maka ceritanya akan berbeda. Setidak-tidaklah kita masih menjadi sahabat yang mendengarkan dan menemani. 

Kedua. Tuhan Yesus tidak mengingkan orang itu melempar tanggungjawab. Ia bersabda “ Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan.” Demikian juga kita, dalam membantu orang lain, kita juga harus menumbuhkan tanggungjawab dalam hidup mereka. Kita mendampingi untuk membuat orang mampu dan tidak bergantung pada bantuan kita terus menerus baik terutama ketergantungan emosional. 

Masalah ektern di atasi tetapi juga orang harus mampu mengatasi masalah intern yang ada di dalam hatinya sendiri. 

Sabda Tuhan hari ini melegakan kita karena kita punya tempat mengadu. Tetapi sabda Tuhan ini juga mengajak kita untuk menjadi tempat dan oase rohani dan kehidupan bagi saudara-saudara. Ini hanya mungkin ketika kita sendiri juga sudah menemukan oase itu dalam melalui Tuhan Yesus. 

Kontemplasi:

Rasakanlah kata-kata Tuhan, terutama jika kata-kata Tuhan itu anda terapkan untuk hidup anda sendiri. 

Refleksi:

Apakah aku menyediakan diri untuk direpoti oleh orang lain, mudah diakses, siap sedia menjadi teman dan sahabat terutama dalam kesulitan?

Doa:

Ya Bapa, kami bersedia belajar seperti PuteraMu. Menjadikan diri kami sebagai sahabat dan tempat yang terbuka dan menyegarkan bagi saudara-saudara kami yang sedang mengalami kesuitan dan tantangan dalam hidupnya. 

Perutusan:

Mendengarkan orang lain yang letih lesu dan berbeban berat adalah berkat bagi kita, karena Tuhan mengajarkan sesuatu yang indah kepada kita. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here