Lentera Keluarga – Dilahirkan Kembali

0
603 views

Senin, 9 April 2018.
Bacaan:  Kis 4:23-31; Mzm 2:1-3.4-6.7-9; Yoh 3:1-8

Renungan:

BAGAIMANA mungkin seorang dilahirkan kembali kalau ia sudah tua?” demikian pertanyaan Nicodemus kepada Yesus. Nicodemus (Yunani) artinya “penakluk bangsa”. Tetapi justru ia takut dan datang kepada Yesus pada waktu malam hari. Nikomedus mewakili pemimpin orang yahudi (Hoi Iudaioi) yang nampaknya mempunyai pengaruh kecil, dan mungkin menjadi salah satu anggota Sanhedrin. Nicodemus sungguh sangat menguasai ajaran-ajaran Yahudi, namun Tuhan melihat bahwa Nikodemus harus dilahirkan secara baru-dari atas (yun-anothen).

Melalui sakramen baptis kita telah dilahirkan kembali menjadi anak-anak Allah dan menerima anugerah Roh Kudus. Namun  kelahiran baru itu harus disusul dengan kelahiran baru yang lain secara dengan proses pertumbuhan hidup kita dari usia anak-anak sampai perkawinan dan terus berlanjut ketika kita berusia lanjut. Kita harus meninggalkan pola hidup lama dan lahir secara baru dengan pola-keutamaan hidup baru.

Dalam hidup rohanipun sama, kelahiran baru itu kita maknai dengan pembaharuan hidup yang dapat kita jalani dengan aneka retret atau kegiatan serupa. Perkawinan kita perlu dilahirkan secara baru melalui aneka retret keluarga; panggilan religius dan imamat kita perlu diperbaharui.  Dan terutama daya Roh Kudus yang kita terima dalam Sakramen Baptis dan Sakramen Krisma perlu semakin diberikan ruang yang luar untuk berkarya di dalam diri kita dengan retret awal-hidup dalam Roh.

Maka penting bagi kita untuk menyediakan waktu bersama keluarga atau komunitas masuk dalam refleksi dan keheningan untuk dilahirkan oleh Allah secara baru.

Kontemplasi

Gambarkan pembicaraan Tuhan Yesus dengan Nicodemus.

Refleksi

Kelahiran baru seperti apa yang diharapkan Tuhan dariku dan keluargaku?

Doa

Ya Bapa, semoga aku semakin memberikan ruang bagi kuasa Roh Kudus untuk membaharui hidupku dan bekerja melalui hidupku. Amin.

Perutusan

Ikutilah retret-rekoleksi-waktu hening secara rutin dan biarkanlah Allah melahirkanmu secara baru.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here