Lentera Keluarga – Doa itu Komunikasi

0
417 views

Tahun A-2. Minggu Prapaskah 1
Selasa  3 Maret 2020.
Bacaan:  Yes 55:10-11; Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; Mat 6:7-15. 

Renungan:

DALAM kotbah di bukit, Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah…” Doa didasarkan pada pengenalan akan Allah dan relasi yang kita miliki dengan Allah. Dan jelas bagi Yesus dan bagi kita, Allah adalah Bapak kita. Doa adalah sebuah komunikasi hidup, sama seperti kita berkomunikasi dengan orang-orang yang dekat dengan kita. 

Relasi yang dekat, akan mengakibatkan komunikasi yang dekat dan akrab. Relasi yang jauh, akan mengakibatkan komunikasi yang kurang mendalam. Sebagai pribadi yang bertumbuh, doa kitapun juga bertumbuh. Di dalam doa, kita juga harus menyadari tanggungjawab kita di hadapan Allah. 

Ada saat kita mendengarkan, ada saat pula kita berbicara. Arah dari komunikasi kasih itu adalah sebuah pemahaman satu sama lain. 

Selain doa resmi gereja, kita juga perlu berkembang dalam doa spontan; tidak cukup bahwa kita membaca doa atau mendaraskannya. Kalaupun kita  mendoakan doa-doa rumusan, kita perlu mendoakannya dengan pemahaman, rasa dan hati. 

Mari kita melatih diri untuk berani berdoa dengan membawa pemahaman, rasa dan hati kita; Mari kita juga melatih diri untuk berani berdoa spontan dan berkomunikasi dengan Allah sebagai pribadi yang dewasa. 

Kontemplasi:

Resapkanlah doa Bapa kami. 

Refleksi:

Apakah di dalam doa aku menyertakan pemahaman, rasa dan hatiku yang mengungkapkan relasiku dengan Allah?

Doa: 

Bapa yang baik, semoga aku semakin bertumbuh dalam kedewasaan di dalam doa dan relasiku denganMu. 

Perutusan:

Berdoalah dengan hati dan dengan penuh keakraban dengan Allah. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here