Lentera Keluarga – Elia di Tepi Sungai Kerit

0
4,080 views

Tahun A-2. Minggu Biasa X

Senin,  8 Juni 2020.  

Bacaan: ! Raj 17:1-6; Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8; Mat 5:1-12.

Renungan: 

ELIA memberikan nubuat bencana kekeringan ke Raja Ahab karena dosa Ahab yang menyembah berhala dan menikah dengan wanita asing. Teguran kepada Raja Ahab ini tentu membahayakan hidupnya. Elia bersembunyi di Sungai Kerit. Selama dalam masa persembunyian itu, Allah menjamin hidup Elia dengan mengirimkan burung gagak yang datang memberikan roti dan daging kepadanya. 

Menjadi nabi yang menyerukan kebenaran iman apalagi melawan seluruh bangsa adalah sebuah tindakan beresiko. Berhadapan dengan dosa, banyak orang lebih memilih diam daripada berperkara dengan orang atau menyusahkan diri sendiri. Mendiamkan orang bertindak tidak benar sama dengan tidak mewartakan Injil kepadanya. Mengingatkan membutuhkan kesabaran, ketekunan dan cara-cara yang tepat, walaupun akhirnya keputusan untuk berubah itu harus berasal dari orang yang bersangkutan. Tidak disenangi atau bahkan dimusuhi adalah konsekwensi yang perlu kita terima, walaupun kita sendiri tidak boleh membiarkan diri kita masuk dalam kebencian dan sikap permusuhan. Karena yang kadang terjadi adalah bahwa karena nasihat dan masukan kita tidak diindahkan, kita dengan mudah naik darah dan mengambil sikap tidak senang dan memusuhi. 

Kontemplasi:

Gambarkan bagaimana Elia mengingatkan kepada Raja Ahab dan menerima konsekwensi dari tindakan kenabiannya. 

Refleksi:

Apakah aku berpartisipasi terhadap kebaikan orang lain? Bagaimana kuwujudkan? 

Doa:

Ya Bapa, semoga aku ikut bertanggungjawab terhadap kebaikan orang lain dengan mengingatkan dan mendampinginya. 

Perutusan:

Bantulah anggota keluarga atau orang lain untuk berjalan dalam jalan iman dan hidup yang benar. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here