Lentera Keluarga – Fokus Pada Karya Allah

0
355 views

Tahun C-1. Pekan Biasa XXXIV
Kamis, 28 November 2019. 
Bacaan: Dan 6:12-28; T.Dan 3:68-74; Luk 21:20-28. 

Renungan:

TUHAN Yesus menubuatkan akhir jaman dengan gambaran kehancuran akibat perang, bencara, kehancuran tanah suci dan alam semesta.  Pewartaan tentang akhir jaman yang bernuansa mengerikan ini bukan untuk menakut-nakuti tetapi lebih untuk bersikap waspada dan siap. Waspada terhadap nabi-nabi palsu yang mengambil keuntungan dari kekacauan; siap untuk menghadapingan dengan hati yang tabah dan memberikan saksi. Hari itu adalah hari keselamatan bagi mereka yang bertahan :’..bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Kadang karena peristiwa-peristiwa tidak terduga, kita mengalami bencana yang mengancam dan bahkan menghancurkan hidup, pekerjaan  dan keluarga/komunitas kita. Kita mengatakan “selesailah sudah hidup, pekerjaan dan keluarga kita” dan kemudian kita mulai kalut dengan “mendengarkan nabi palsu” yang menawarkan bantuan tetapi ekornya adalah menarik keuntungan dari kita; kita mulai meragukan Allah dan rencanaNya atas kita; kita mulai bergeser ke alah-alah lain; bahkan juga bisa meninggalkan gereja dan memusuhi Allah. 

Dalam situasi di “ujung tanduk” dan terancam inilah, sabda Tuhan mengajak kita untuk tetap setia dan bertahan dalam kebaikan. Saat sepeti itulah saat dimana kita tidak berdaya, dan saat  kita dapat menyaksikan Allah yang bekerja menyelamatkan kita“  angkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Kisah Daniel menjadi salah satu contoh bagaimana Allah bekerja melalui cara yang ajaib dan tidak masuk akal ketika Daniel belajar untuk tetap setia. Tetapi juga kita belajar dari para martir suci yang meninggal dengan membawa kesetiaan iman dan cinta yang tak tegoyangkan akan Allah  Mereka telah mendapatkan mahkota mulia di Surga. 

Kontemplasi:

Gambarkanlah apa maksud pewartaan Tuhan Yesus dengan nubuat akhir jaman yang bernuansa kehancuran itu.

Refleksi:

Dalam situasi bencara, sulit, tidak berdaya dan bahkan di ujung tanduk, apakah aku tetap percaya dan setia pada Allah yang mencintai dan menebusku?

Doa: 

Ya Bapa, semoga kami tidak fokus pada bencana yang mengancam dan menghancurkan kami, tetapi fokus dalam iman dan kasih kepadaMu dan rancanganMu yang baik bagi kami. 

Perutusan:

Tetap tegar dimasa sukar, taat dan setia sampai paripurna. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here